Bola.com, Jakarta - Pemenang Piala FA, Crystal Palace terancam tidak bisa mengikuti ajang Liga Europa 2025/2026. Apa yang salah dengan tim yang dilatih Oliver Glasner itu?
Saat ini Crystal Palace sedang berdiskusi dengan UEFA. Otoritas sepak bola tertinggi di Eropa itu mengendus bahwa kepemilikan saham sebesar 43 persen yang dimiliki John Textor di klub asal London tersebut sesuai melanggar aturan konflik kepentingan tim yang mentas di kompetisi Eropa.
Baca Juga
Ya, melalui perusahaan holding Eagle Football miliknya, John Textor juga memiliki klub Ligue 1, Lyon. Seperti Palace, Lyon dijadwalkan bermain di Liga Europa musim 2025-26.
Namun karena Palace tidak menunjukkan kepatuhan mereka terhadap aturan UEFA tentang integritas kompetisi dan kepemilikan multi-klub sebelum 1 Maret, mereka kini berisiko dikeluarkan dari Liga Europa.
Mengapa Palace dan bukan Lyon? Karena klub Prancis milik Textor tersebut finis lebih tinggi di liga domestik mereka ketimbang Crystal Palace.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Crystal Palace Bahkan Terancam Tidak Bisa Ikut Conference League
Lebih dari itu, sesuai peraturan, karena melanggar regulasi kepemilikan multi-klub, Crystal Palace akan diturunkan ke Conference League, dengan Nottingham Forest menggantikan posisi mereka di Liga Europa.
Namun, karena salah satu pemegang saham Palace lainnya, David Blitzer, memiliki saham mayoritas di Brondby, yang lolos ke Conference League dengan finis ke-3 di Danish Superliga, Palace kini menghadapi kemungkinan tidak bermain di kompetisi Eropa sama sekali musim depan!
Dalam kemungkinan tersebut, tampaknya Brighton akan dipromosikan ke Conference League menggantikan Crystal Palace.
Untuk menyelesaikan masalah ini, manajemen Crystal Palace memiliki dua pilihan. Textor bisa menjual sahamnya, yang sudah lama ia coba lakukan, atau menunjukkan kepatuhan terhadap Pasal 5 UEFA tentang kepemilikan multi-klub.
Textor Siap Jual Saham di Tim
Dalam 24 jam terakhir, ada perkembangan penting. Textor dilaporkan siap menjual sahamnya di Palace seharga 173 juta paun, dengan beberapa konsorsium sudah berada di meja perundingan.
Selain itu jajaran klub punya keyakinan pihaknya akan memenuhi Pasal 5 melalui cara apapun. Menurut Pasal 5 UEFA, kepemilikan multi-klub sendiri tidak dilarang.
Tapi klub dengan kepemilikan bersama tidak boleh bersaing di kompetisi yang sama kecuali mereka membuktikan bahwa mereka tidak memiliki pengaruh menentukan dalam pengambilan keputusan setidaknya di salah satu klub.
Pasal 5 secara keseluruhan lebih samar dan mencantumkan beberapa kriteria terkait hak suara, saham yang dimiliki, dan administrasi klub, tetapi faktor pengaruh menentukan tampaknya menjadi kunci dalam kasus Textor dan Crystal Palace.
Tidak ada individu atau entitas hukum yang boleh memiliki kontrol atau pengaruh atas lebih dari satu klub yang berpartisipasi dalam kompetisi klub UEFA.
Kontrol atau pengaruh tersebut didefinisikan dalam konteks mampu menggunakan dengan cara apapun pengaruh menentukan dalam pengambilan keputusan klub. Patut ditunggu apakah Palace bisa mengatasi masalah ini tepat waktu.