Sukses


Dua Kepribadian Bryan Mbeumo

Di luar intensitas liga tertinggi, Mbeumo memperlihatkan sisi lembutnya, menikmati waktu luang dengan bermain piano dan catur.

Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) resmi mendatangkan Bryan Mbeumo. Striker berkaki kidal itu ditebus dari Brentford dan langsung ikut sesi pramusim dengan Setan Merah.

Mbeumo adalah sosok yang patut diperhitungkan di lapangan sepak bola, seorang penyerang yang tak kenal lelah dan tangguh, selalu total dalam mengejar gol maupun menciptakan assist. Di luar intensitas liga tertinggi, Mbeumo memperlihatkan sisi lembutnya, menikmati waktu luang dengan bermain piano dan catur.

"Sedikit campuran keduanya. Aku cukup pendiam kalau belum kenal orang. Tapi kalau sudah akrab, aku suka bercanda dan ngebanyol. Aku suka piano dan catur. Aku orang biasa aja. Aku mulai suka piano beberapa tahun lalu, waktu seorang teman main dan aku pengen coba.

“Soal catur, aku sempat main waktu kecil. Dua atau tiga tahun lalu, aku mulai main lagi dan menikmati, jadi sering main online. Aku punya papan di rumah, tapi enggak ada teman main."

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Hobi Menyanyi

Selain itu, Mbeumo mengaku piawai dalam bermain piano. Ia bahkan sesumbar bisa melantunkan piano sambil bernyanyi suatu hari nanti.

“Mungkin suatu saat aku bisa main piano sambil nyanyi! Aku tahu di luar lapangan aku orangnya santai dan kalem, tapi kalau di atas lapangan langsung berubah total. Aku jadi benar-benar fokus dan ambisius."

“Itu semua datang dari orang tua. Mereka yang menanamkan nilai-nilaiku. Para pelatih yang pernah bekerjasama juga banyak memberi nasihat. Rasanya seperti keluarga, dan berbagai pengalaman hidup membentuk mentalitas serta karaktermu."

 

3 dari 3 halaman

Bersosial

Sebagai penggemar piano, Mbeumo berharap bisa ‘menghasilkan nada sempurna’ untuk United dan membantu membangkitkan kejayaan mereka setelah musim lalu hanya finis di posisi 15, pencapaian terburuk dalam sejarah mereka di Premier League.

“Aku tumbuh di kota kecil, semua saling kenal. Ada banyak kenangan dari stadion tim pertamaku. Aku berusaha pulang setidaknya setahun sekali buat ketemu pelatih lama dan anak-anak kecil di sana, yang juga punya mimpi sepertiku dulu. Sangat baik buat mereka untuk melihat sosok yang sudah sampai di sini. Mereka jadi yakin bisa juga, dan itu penting buatku.”

Video Populer

Foto Populer