Sukses


Sambil Menangis, Son Heung-min Pamit kepada Fans Tottenham di Seoul

Dengan berlinang air mata, kapten Son Heung-min mengucap salam perpisahan kepada penggemar Tottenham Hotspur di negara kelahirannya, Korea Selatan.

Bola.com, Jakarta - Sehari setelah mengumumkan keputusannya meninggalkan Tottenham Hotspur, Son Heung-min tampil di hadapan publik Korea Selatan dalam laga pramusim melawan Newcastle United diĀ Seoul World Cup Stadium, Minggu (3-8-2025).

Pertandingan tersebut menjadi momen perpisahan emosional sang kapten Spurs dengan para pendukungnya di tanah kelahiran, dan mungkin juga laga terakhirnya berseragam Tottenham.

Son tampil sebagai starter dan bermain selama 65 menit dalam laga yang disaksikan oleh 64.773 penonton, meski harus digelar di tengah cuaca lembap dan hujan ringan.

Atmosfer stadion terasa berbeda, dipenuhi lautan putih jersey "Son 7" yang mendominasi tribune. Banyak di antara mereka membawa spanduk bertuliskan ungkapan sedih atas kepergian Son dari klub Premier League yang telah ia bela selama satu dekade.

Momen haru itu sudah terasa bahkan sebelum kick-off. Sekitar 40 menit sebelum pertandingan dimulai, stadion berkapasitas 66.000 kursi sudah hampir penuh ketika Son memimpin pemanasan tim.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Titik Klimaks Perpisahan

Sambutan paling meriah pun terdengar saat namanya diperkenalkan sebelum pertandingan, diiringi lagu "Kickstart My Heart" dari Motley Crue yang menggema di stadion.

Begitu laga dimulai, pendukung Spurs menyanyikan chant kebanggaan mereka, "When the Spurs Go Marching In".

Pada menit kedelapan, seorang fans memainkan terompet untuk memimpin nyanyian "Nice One, Sonny!", lagu pujian khas bagi sang bintang Korea Selatan.

Kendati Son sempat dua kali terjebak offside di awal laga dan gagal mencetak gol lewat beberapa peluang, seluruh aksinya tetap disambut sorakan antusias. Pada menit ke-65, ketika Son digantikan oleh Mohammed Kudus, stadion terdiam sejenak, momen inilah yang menjadi titik klimaks perpisahan.

Ia memeluk rekan-rekan setimnya, lalu disalami oleh para pemain Newcastle. Tangis pun pecah saat ia menyerahkan ban kapten kepada Ben Davies dan berjalan keluar lapangan diiringi lagu "Tornado of Souls" dari Megadeth.

Di bangku cadangan, Son memeluk satu per satu staf dan pemain, termasuk pelukan panjang dengan rekan senegaranya, Yang Min-hyeok.

3 dari 4 halaman

Suasana Haru dan Bahagia

Upaya menahan emosi gagal ketika kamera menyorotnya di layar besar stadion, memantik gelombang sorakan dan tangisan dari para penggemar. Bahkan setelah ia duduk di bangku cadangan, lagu "Nice One, Sonny!" kembali terdengar di seantero stadion.

Meski publik Seoul tak menyaksikan gol perpisahan, mereka tetap mendapatkan penampilan terakhir Son bersama Spurs di tanah airnya.

Usai peluit akhir, hujan turun lebih deras, tetapi tak mampu meredam suasana haru sekaligus bahagia.

Sebuah video tribute untuk Son diputar di layar stadion, diiringi lap of honour, Son berkeliling lapangan sambil melambaikan tangan, bertepuk tangan, dan mengirim ciuman ke tribune yang dipenuhi wajah-wajah emosional.

Di penghujung acara, rekan-rekannya melempar Son ke udara sebagai penghormatan terakhir sebelum ia menuju ruang ganti.

4 dari 4 halaman

Legenda Tottenham

Tottenham masih akan memainkan dua laga pramusim sebelum musim Premier League dimulai: menghadapi Bayern Munchen di Jerman dan Paris Saint-Germain (PSG) di ajangĀ Piala Super UEFA pada 13 Agustus di Udine, Italia.

Namun, pelatih Thomas Frank mengisyaratkan bahwa laga melawan Newcastle ini kemungkinan besar adalah penampilan terakhir Son bersama klub.

Jika benar demikian, Son Heung-min menutup kiprahnya sebagai satu di antara legenda terbesar dalam sejarah Tottenham.Ā Ia mencatatkan 173 gol dari 454 pertandingan di semua kompetisi, menjadi pencetak gol terbanyak kelima sepanjang masa klub.

Pada musim 2021–2022, ia meraih Golden Boot Premier League dengan 23 gol, tanpa satu pun berasal dari penalti, dan menjadi pemain Asia pertama yang meraih penghargaan tersebut.

Son juga tercatat sebagai kapten yang membawa Spurs meraih gelarĀ Liga Europa,Ā Mei lalu, trofi pertama klub dalam 17 tahun.

Ia menjadi satu dari hanya 13 pemain yang pernah mengangkat trofi sebagai kapten Tottenham.

Perpisahan Son dengan Spurs tak hanya mengakhiri sebuah era, tetapi juga mempertegas statusnya sebagai simbol kesetiaan dan kebanggaan bagi klub serta negaranya.

Ā 

Sumber: Yonhap

Video Populer

Foto Populer