Sukses


Rio Ferdinand Tegas: Blunder Terparah MU Satu Dekade Terakhir adalah Gagal Rekrut Harry Kane

Rio Ferdinand bilang kegagalan MU mendatangkan Harry Kane adalah kesalahan terbesar dalam 10 tahun terakhir.

Bola.com, Jakarta - Lebih dari satu dekade sejak hengkang ke Queens Park Rangers, Rio Ferdinand tetap lantang bicara soal mantan klubnya, Manchester United (MU).

Dalam sebuah obrolan bersama Michael Owen, legenda Setan Merah itu menyebut bahwa tidak merekrut Harry Kane adalah "kesalahan terbesar" MU dalam 10 tahun terakhir.

Sudah lama berlalu sejak musim 2012/13, musim terakhir Sir Alex Ferguson, yang menjadi kali terakhir MU mengangkat trofi Premier League. Ferdinand saat itu masih berperan penting, tampil dalam 28 laga liga.

Bek jebolan akademi West Ham tersebut pernah bermain dengan deretan penyerang kelas dunia; Wayne Rooney, Ruud van Nistelrooy, hingga Robin van Persie. Namun, setelah era Ferguson, masalah di lini depan menjadi akar kesulitan MU.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Striker Tak Pernah Jadi Solusi

Dalam satu dekade terakhir, sejumlah nama sempat dipercaya mengisi lini depan MU. Anthony Martial, Wout Weghorst, hingga Rasmus Hojlund, tetapi tak ada yang benar-benar mampu menjadi solusi jangka panjang.

Owen, dalam podcast 'Rio Ferdinand Presents', menyinggung soal Harry Kane yang dianggap bisa menjawab kebutuhan itu.

"Menurut saya, Harry Kane seharusnya didatangkan satu atau dua tahun lalu. Itu seharusnya terjadi. Saya rasa saat itu mereka bisa mendapatkannya," ujar Owen.

Ferdinand langsung sepakat.

"Itu kesalahan terbesar yang mereka buat dalam 10 tahun terakhir. Kalau saja mereka berani bayar angka yang diminta Spurs, pasti bisa dapat dia," tegasnya.

3 dari 4 halaman

Kesempatan yang Terlewat

Musim panas 2023, Kane memang sempat membuka peluang hengkang dari Tottenham Hotspur. MU ketika itu disebut berminat, tetapi akhirnya memilih merekrut penyerang muda Atalanta, Rasmus Hojlund.

Mantan staf pelatih MU, Benni McCarthy, bahkan membocorkan bahwa manajemen lebih melihat Hojlund sebagai investasi jangka panjang. Alasan inilah yang membuat Kane dilewatkan.

Namun, Ferdinand menilai keputusan itu blunder.

"Kalau benar hanya karena selisih beberapa juta, itu keputusan yang sangat buruk. Saya yakin, kalau United mendatangkan Declan Rice dan Harry Kane di bursa itu, mereka akan berada di level berbeda sekarang. Dua pemain itu bisa menciptakan lingkungan tim yang benar-benar positif," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Kane Bersinar di Bayern

Pada akhirnya, Kane benar-benar meninggalkan Spurs, tetapi baru terjadi musim panas 2024 ketika ia bergabung dengan Bayern Munchen. Seperti yang banyak diprediksi, striker asal London itu langsung jadi mesin gol di Jerman.

Dalam seragam Bayern asuhan Vincent Kompany, Kane mencetak 91 gol hanya dalam 100 penampilan, rekor yang terus bertambah seiring berjalannya musim.

Ia kini makin kukuh dipandang sebagai satu di antara penyerang terbaik Inggris sepanjang masa, sejajar dengan Michael Owen.

 

Sumber: Give Me Sport

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer