Menanti Debut Senne Lammens di MU

Kendati sudah resmi berseragam MU selama tiga pekan, Lammens belum juga menjalani laga debut.

Belum jelas apakah pelatih Ruben Amorim akan memberinya kesempatan saat United melawat ke markas Brentford, laga kandang melawan Sunderland (4 Oktober), atau justru lebih lama lagi.

Bukan berarti Lammens dianggap gagal beradaptasi. Justru sebaliknya, sumber internal klub menyebut kiper yang pernah memperkuat Timnas Belgia U-21 itu tampil meyakinkan dalam latihan.

Sosoknya disebut tenang, matang, dan mampu menyesuaikan diri dengan cepat. Ia bahkan sudah meninggalkan kehidupan hotel setelah mendapat tempat tinggal tetap.

"Dia punya kepribadian kuat," kata Tom Heaton, kiper ketiga MU, dalam podcast "Training Ground Guru".

"Fundamental kiper yang dimilikinya sangat impresif. Saya langsung bilang itu kepadanya setelah beberapa hari latihan. Dia benar-benar mengesankan sejauh ini," tambahnya.

MU menegaskan perekrutan Lammens lebih ditujukan untuk jangka panjang, bukan solusi instan.

Statistiknya di Antwerp musim lalu memang mencuri perhatian. Dari 30 penampilan di Liga Belgia, ia mencatat tujuh clean sheet dan 173 penyelamatan, lebih banyak 20 dibanding kiper lain di lima liga top Eropa. Ia juga memimpin daftar penyelamatan penalti dengan empat kali sukses.

Opta mencatat Lammens punya rasio penyelamatan 77,4% dan akurasi umpan 71,5%, dengan catatan goals prevented mencapai 18,4.

"Senne masih muda, bertubuh besar, dan akan sangat cocok dengan gaya sepak bola Inggris," kata Toby Alderweireld, mantan bek Belgia.

Namun, dengan pengalaman baru satu musim penuh sebagai kiper utama (57 laga senior), wajar Amorim memilih hati-hati. Menjelang derbi Manchester 14 September lalu, sang pelatih menegaskan alasannya.

"Dia punya potensi besar, tapi kami juga harus melihat kondisi saat ini. Liga berbeda, negara berbeda, bahkan bola yang digunakan pun berbeda. Jadi, kami butuh kiper dengan pengalaman lebih," ujar Amorim.

Itulah mengapa, posisi tetap dipercayakan pada Altay Bayindir yang sudah tampil di enam dari tujuh laga Premier League sebelumnya. Meski MU kalah 0-3 dari Manchester City, Bayindir juga dipasang saat menang atas Chelsea (20 September).

Meski mendapat kepercayaan, statistik Bayindir tidak terlalu meyakinkan. Opta mencatat kiper asal Turki itu hanya menempati peringkat ke-16 dalam persentase penyelamatan (50%) dan sudah melakukan beberapa kesalahan krusial, termasuk saat melawan Arsenal dan Burnley.

Ia sudah kebobolan delapan gol musim ini, lebih buruk dari ekspektasi gol kebobolan (7,14).

Catatan distribusinya juga mengecewakan, peringkat ke-17 dalam akurasi umpan pendek dan ke-18 untuk umpan panjang. Fakta ini memperkuat dugaan cepat atau lambat Lammens akan mendapat panggung.

Akan tetapi, Amorim tetap berhati-hati. Minimnya kompetisi alternatif membuat peluang Lammens terbatas.

MU sudah terdepak dari Carabao Cup sebelum ia datang, dan Amorim enggan menurunkannya di Premier League International Cup untuk tim U-21. Itu berarti debutnya kemungkinan besar langsung terjadi di Premier League, ajang dengan sorotan besar.

Mantan kiper MU, Roy Carroll, mengingatkan publik agar tidak terburu-buru menuntut Lammens jadi andalan.

"Dia baru 23 tahun. Tolong beri waktu untuk berkembang sebagai kiper Manchester United," kata Carroll.

"Kita pernah melakukannya untuk David de Gea. Dia juga masih sangat muda saat datang, tapi berhasil berkembang menjadi kiper top. Semua kiper pasti membuat kesalahan, yang penting jangan terlalu sering," katanya lagi.

Dengan kondisi Bayindir yang belum sepenuhnya meyakinkan, muncul keyakinan bahwa kesempatan Lammens hanyalah soal waktu.

Pertanyaannya kini hanya satu: kapan Amorim berani memberikan debut kepada kiper muda yang digadang sebagai masa depan MU ini?

Sumber: BBC