Kemenangan Amorim di Anfield, Awal Kejatuhan Arne Slot dalam Mempertahankan Gelar?

Liverpool belakangan tampil jauh dari ciri tim juara. Performa mereka lebih menyerupai tim yang sedang berjuang menembus empat besar.

Gol cepat MU yang bersarang di menit kedua kembali memperlihatkan rapuhnya lini belakang, dan kini mulai muncul tanda tanya atas kualitas beberapa pemain bertahan The Reds. 

Ibrahima Konate gagal menerapkan jebakan offside seperti yang dilakukan Virgil van Dijk sehingga Bryan Mbeumo dengan mudah mencetak gol pembuka. Posisinya di tim pun kini dinilai rawan tergeser.

Milos Kerkez dan Conor Bradley diharapkan mampu memberi energi baru di sisi sayap pertahanan, tetapi keduanya belum juga menunjukkan performa konsisten sejak tiba di Anfield.

Sebagian pendukung Liverpool sempat berharap Arsenal bisa tersusul karena dianggap kurang tajam dalam serangan, tetapi tanpa perbaikan di lini belakang, harapan mempertahankan gelar Premier League hampir mustahil terwujud.

Di lini depan, koordinasi antarpemain juga menjadi masalah besar. Alexander Isak dan Mohamed Salah masih kesulitan menemukan bentuk terbaik di sepertiga akhir lapangan.

Memang, butuh waktu untuk membangun kekompakan setelah klub merekrut banyak pemain baru di musim panas. Namun, situasi makin mengkhawatirkan karena hingga kini hubungan antarpemain belum terbentuk solid.

Florian Wirtz bahkan hanya duduk di bangku cadangan pada laga kontra MU, dan fakta bahwa Arne Slot belum menemukan cara memadukannya ke dalam tim menjadi sorotan tersendiri.

Jika masalah-masalah ini tidak segera diatasi, peluang Liverpool mempertahankan gelar akan semakin menipis. Slot harus menemukan solusi sebelum jarak dengan Arsenal makin melebar. 

Pendekatan bertahan dalam blok rendah membuat laga terasa lebih mudah bagi MU, meski mereka sebenarnya bisa menambah gol di babak pertama.

Ruben Amorim sempat menuai kritik atas strateginya, tetapi kali ini ia pantas dipuji atas cara menyiapkan tim menghadapi Liverpool.

Taktik ini memang tidak bisa selalu digunakan, terutama saat menghadapi tim-tim papan bawah. Kekalahan dari Brighton pekan depan, misalnya, bisa saja menghapus momentum positif yang mereka bangun di Anfield.

Meski begitu, pelatih asal Portugal itu berhak menikmati momen ini, apalagi ia baru saja mencatat dua kemenangan beruntun di Premier League untuk pertama kalinya.

Performa Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo menjadi nilai tambah besar karena keduanya berhasil membuat duet Van Dijk–Konate kerepotan sepanjang laga.

Kapten Bruno Fernandes, yang sempat disorot karena inkonsistensi, juga tampil menentukan lewat assist-nya untuk gol kemenangan Harry Maguire di menit-menit akhir.

Kini MU berada di posisi kesembilan klasemen, hanya terpaut dua poin dari Bournemouth di peringkat keempat dan Liverpool di urutan ketiga.

Meski terlalu dini untuk menyebut target Liga Champions sebagai keharusan, setidaknya ada dorongan positif yang bisa dijadikan modal oleh Amorim.

Kualifikasi ke kompetisi Eropa dalam bentuk apa pun akan menjadi target realistis, dan performa meyakinkan seperti di Anfield dapat menjadi langkah awal untuk mengangkat posisi United di klasemen.

Sumber: Sportsmole