Sukses


Rob Wolleaston, Bakat Terbuang yang Seharusnya Jadi Legenda Chelsea

Rob Wolleaston, bakat terbuang yang seharusnya jadi legenda Chelsea. Siapa dia?

Bola.com, Jakarta - John Terry pernah mengungkapkan bahwa satu di antara mantan pemain muda Chelsea seharusnya bisa menjadi legenda klub, andai kariernya tidak berbelok ke arah yang tak terduga.

Mantan kapten The Blues yang kini berusia 44 tahun itu dikenal sebagai lulusan paling sukses dari akademi Cobham.

Ia bergabung dengan tim muda Chelsea setelah pindah dari West Ham United pada 1995, sebelum menorehkan 717 penampilan untuk klub London Barat tersebut.

Selama membela Chelsea, Terry membantu tim meraih lima gelar Premier League, tiga trofi Piala Liga, satu Liga Europa, dan satu Liga Champions. Di level internasional, ia juga mencatat 78 caps bersama Timnas Inggris.

Kendati tak semua jebolan akademi Chelsea mencapai level serupa, sejumlah pemain lain tetap mampu meniti karier yang cukup gemilang.

Michael Duberry, misalnya, sempat memperkuat tim utama di era yang sama dengan Terry sebelum berpetualang bersama Leeds United, Stoke City, dan Reading. Sementara sahabat dekat Terry, Jody Morris, juga pernah membela Chelsea dan Leeds sebelum beralih ke dunia kepelatihan.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Pujian Terry

Namun, menurut Terry, ada satu pemain muda lain yang ia anggap sebagai bakat paling hebat, yang gagal memenuhi potensinya di Stamford Bridge: Rob Wolleaston.

Gelandang kelahiran 1979 itu sempat digadang-gadang menjadi bintang besar, tetapi kenyataannya tak pernah benar-benar bersinar.

Meski sempat menarik perhatian pelatih Ruud Gullit, Wolleaston hanya mencatat dua penampilan untuk tim utama Chelsea.

Dalam sesi siaran langsung di Instagram pada 2020, Terry mengenang momen tersebut.

"Dia dipilih untuk berlatih bersama tim utama saat masih sangat muda, 17 atau 18 tahun, tampil bagus, dan Gullit bahkan bilang dia akan main di laga piala," ujar Terry.

"Tapi, di hari pertandingan, dia menelepon dan bilang sedang sakit. Kami semua, bahkan kalau sedang sakit parah sekalipun, pasti tetap datang dan bermain, kami tak akan melewatkan kesempatan seperti itu," lanjutnya.

"Dia melakukan hal itu dua atau tiga kali. Secara kemampuan, dia luar biasa, tapi secara mental dia belum siap," imbuh Terry.

 

3 dari 3 halaman

Karier Wolleaston

Kesulitan menembus skuad utama membuat Wolleaston beberapa kali dipinjamkan ke klub lain seperti Bristol Rovers, Nottingham Forest, Portsmouth, dan Northampton Town.

Pada 2003, ia hengkang permanen ke Bradford City, tetapi hanya tampil 14 kali sebelum pindah ke Oxford United.

Dua tahun berselang, kariernya menurun ke level non-liga. Ia sempat memperkuat sejumlah klub seperti Cambridge United, Rushden & Diamonds, Farnborough, Weymouth, dan Harrow, sebelum gantung sepatu pada 2014.

Sepanjang kariernya, Wolleaston mencatat 337 penampilan liga dan mencetak 30 gol, torehan yang jauh dari ekspektasi awal terhadap bakat besarnya.

Kini, meski tak diketahui pasti kesibukannya, akun Instagram miliknya menunjukkan bahwa ia menyalurkan minatnya pada dunia seni lukis.

(Razaqa Roger Arif Ali)

 

Sumber: Sportbible

Video Populer

Foto Populer