Masalah Besar MU dengan Amad Diallo yang Mungkin Tak Bisa Diperbaiki Ruben Amorim

Masalah utamanya, peran wing-back tampak menjadi satu-satunya jalan bagi Diallo untuk masuk ke tim utama. Di lini serang, posisi winger kanan sudah diisi Bryan Mbeumo yang tampil impresif musim ini dengan torehan lima gol dan satu assist dari 11 pertandingan.

Rekrutan musim panas itu bahkan telah membangun kerja sama apik dengan Diallo, yang membuat pertahanan lawan kerap kerepotan.

Namun, hasil imbang di markas Forest membuktikan bahwa duet tersebut juga bisa menjadi celah bagi lawan. Penggunaan Diallo sebagai wing-back membawa keuntungan dan kerugian sekaligus, tajam di depan, tetapi rentan di belakang.

Mantan bek Ashley Williams, saat menganalisis laga tersebut di program "Match of the Day", menyebut situasi Diallo sebagai "dilema nyata".

"Dia ada di tim karena kualitas menyerangnya, tapi dia tidak bisa dimainkan di dua posisi nomor 10 karena ada Mbeumo dan (Matheus) Cunha yang sedang tampil bagus. Akhirnya dia dimainkan sebagai wing-back kanan dan sering berada di posisi bertahan, yang bukan kekuatannya. Ia bahkan sempat berada di area bek tengah untuk menyundul bola keluar, dan dari situ United kebobolan," ulas Williams.

"Sebaliknya, saat menyerang, dia luar biasa. Golnya luar biasa, tekniknya sempurna. Tapi, ini bukan pemain yang ideal untuk bertahan. Amorim harus menemukan cara agar Leny Yoro bisa lebih cepat menutup area supaya Diallo bisa bermain lebih maju ke depan," lanjutnya.

Dalam evaluasinya, Amorim mengakui bahwa Diallo masih bisa tampil jauh lebih baik.

"Saya tahu Amad sangat berbahaya dalam situasi satu lawan satu. Kadang, kami berharap pemain yang tak bermain terlalu baik bisa mengubah permainan, dan dia berhasil mencetak gol. Tapi, kami masih punya potensi untuk bermain jauh lebih baik," ujar Amorim.

Meski begitu, Amorim telah menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengubah formasi 3-4-2-1 yang menjadi ciri khasnya di Old Trafford. Hal ini berarti, selama Mbeumo tetap fit, Diallo harus rela bermain sebagai wing-back, bukan di posisi menyerangnya yang lebih disukai.

Diallo tampaknya siap berkorban demi sistem yang diterapkan sang pelatih.

"Sebagai tim, kami belajar setiap hari bersama manajer. Kami percaya pada sistemnya, berusaha memahaminya, dan mencoba memberikan yang terbaik di setiap pertandingan," ujarnya.

Diallo juga mengaku memiliki hubungan baik dengan Mbeumo, terutama karena keduanya bisa berkomunikasi dalam bahasa Prancis.

"Kami punya hubungan yang bagus, bukan hanya di lapangan tapi juga di luar. Kami berusaha membangun koneksi itu dan memberikan yang terbaik di sisi kanan," tambahnya.

Jelas, posisi wing-back kanan akan tetap menjadi tempat Diallo di bawah Amorim. Namun, sistem bukanlah satu-satunya penyebab dilema ini. Bahkan jika formasi diubah, sulit menempatkan dua pemain yang sama-sama efektif di posisi sayap kanan.

Amorim tampaknya akan terus mempertahankan skema yang ada, dengan segala konsekuensi di baliknya: momen gemilang seperti gol indah ke gawang Forest, dan juga kesalahan yang berujung kebobolan seperti sundulan Gibbs-White.

Sumber: Express