Sukses


Ironis! Lagi-Lagi Selebrasi Lepas Jersey Richarlison Bawa Sial untuk Tottenham Hotspur

Selebrasi melepas jersey ala Richarlison justru "menghancurkan" Tottenham Hotspur, dan ini bukan kejadian untuk pertama kalinya.

Bola.com, Jakarta - Nasib Tottenham Hotspur seolah sudah bisa ditebak begitu Richarlison melepas bajunya dalam euforia setelah mencetak gol ke gawang Manchester United di Stadion Tottenham Hotspur, Sabtu (8-11-2025) malam WIB

Padahal, laga melawan satu di antara tim besar Premier League itu sempat berjalan mengecewakan sebelum Tottenham bangkit lewat perjuangan penuh emosi.

Gol Richarlison di menit-menit akhir seperti jadi puncak dari kebangkitan itu, momen penebusan bagi sang penyerang Brasil yang belakangan kerap menuai kritik.

Dengan penuh gairah, Richarlison merayakan gol tersebut dengan membuka baju, kebiasaan yang aneh, tetapi begitu lazim di dunia sepak bola.

Ribuan pendukung Spurs di tribune pun larut dalam kegembiraan, seolah semua cemooh dan tekanan yang mereka rasakan sirna seketika.

Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Pertandingan belum berakhir, dan seperti cerita klasik yang sudah sering terjadi, tim lawan langsung membalas di menit akhir.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Terulang Kembali

Wajah Richarlison yang baru saja diliputi ekstasi seketika berubah, sama seperti ekspresi anak kecil yang diingatkan orang tua agar tidak membuat wajah aneh karena "akan permanen begitu".

Sekali saja insiden seperti itu terjadi, mungkin bisa dianggap sial belaka. Tetapi, dua kali? Mungkin kutukan.

Skenario yang sama pernah menimpa Richarlison 2,5 tahun lalu saat menghadapi Liverpool. Ketika itu, ia mencetak gol penyeimbang 3-3, hanya untuk melihat Diogo Jota memastikan kemenangan The Reds beberapa detik kemudian.

Kini, dalam laga yang berlangsung di tengah cuaca hangat bulan November, hal serupa kembali terjadi.

Richarlison mengira telah membawa Tottenham Hotspur menang lewat gol sundulannya ke gawang MU.

 

 

3 dari 3 halaman

Euforia, Lalu Patah Hati

 

Sebagian besar fans Tottenham di stadion sempat heran mengapa Randal Kolo Muani dan Xavi Simons ditarik keluar lebih dulu ketimbang Richarlison.

Sebelumnya, sundulan yang ia lewatkan di babak pertama bahkan menjadi satu-satunya peluang berarti tim London utara itu sebelum Mathys Tel menyamakan kedudukan di penghujung laga.

Gol Richarlison itu tercipta lewat sentuhan tipis kepalanya, menyambut tembakan melengkung dari tepi kotak penalti. Itu seolah menjadi momen kebangkitan bagi pemain yang sepanjang musim ini justru lebih banyak mengecewakan.

Sorotan tajam sempat tertuju kepadanya setelah gagal mengeksekusi penalti melawan Copenhagen, situasi yang diperparah karena ia merebut bola dari pemain muda, Dane Scarlett, sebelum menendang dan gagal.

Tak heran, ketika golnya kali ini akhirnya tercipta, Richarlison meluapkan emosi dengan melepas baju dan menangis di pelukan rekan-rekannya. Sayang, kebahagiaan itu hanya sesaat.

Tak lama kemudian, Matthijs de Ligt memastikan hasil imbang untuk MU lewat sundulan tajam, menghapus momen penebusan Richarlison dan mengulang kisah pahit yang sama: euforia, lalu patah hati.

 

Sumber: Planet Football

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer