Sukses


Eks Bintang Timnas Inggris Ungkap Telepon Mengejutkan yang Membuka Tabir Karakter Sebenarnya Jose Mourinho

Karakter sejati Jose Mourinho terungkap saat eks bek Timnas Inggris membuka kisah soal telepon tak terduga.

Bola.com, Jakarta - Ledley King membuka cerita di balik sosok asli Jose Mourinho, termasuk momen tak terduga ketika dirinya direkrut sebagai staf pelatih Tottenham Hotspur hanya beberapa detik setelah menerima panggilan FaceTime, tepat di tengah sesi potong rambut.

Mantan bek Timnas Inggris itu terpaksa pensiun lebih cepat pada 2012 karena masalah lutut yang tak kunjung membaik.

Ia tetap menetap di London utara, dan delapan tahun setelah gantung sepatu, sebuah tawaran mengejutkan datang dari Mourinho yang baru tiba di Tottenham.

Pelatih yang pernah menangani Chelsea dan Manchester United tersebut menanyakan kesiapan King untuk bergabung dalam staf kepelatihannya.

Lewat sebuah panggilan video, King mengetahui secara langsung bagaimana karakter asli Mourinho berperan dalam proses rekrutmen itu.

"Saya selalu mengagumi Jose, mengerti kan maksud saya? Saya selalu iri dengan anak-anak Inggris di Chelsea karena mereka punya dia sebagai manajer," ujar King dalam program "In The Mixer" yang dipersembahkan Sky Bet.

"Saya tentu pernah menghadapi tim-timnya. Tapi, ketika dia datang ke Tottenham, saya bertemu dengannya di koridor suatu hari dan dia berkata, 'Saya ingin kamu ada di lapangan latihan.'"

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tawaran Bekerja Sama

King mengaku sempat ragu karena ia belum memiliki pengalaman melatih.

"Saya bilang, 'Tapi, saya bukan pelatih'. Dia jawab, 'Tidak masalah. Saya ingin kamu di lapangan latihan.'"

Dari situ, King mulai hadir di sesi latihan, memperhatikan jalannya program, dan perlahan ikut berdiskusi dengan para pemain muda. Tanpa sadar, ia mulai terlibat lebih jauh, membantu staf lain, mengedit video, dan menganalisis tayangan pertandingan, semuanya dilakukan tanpa bayaran.

Situasi berjalan demikian hingga pandemi COVID-19 menghentikan kompetisi. Ketika liga dilanjutkan, hanya staf resmi yang boleh hadir. King pun tetap berada di rumah.

Hingga pada suatu hari di musim panas, saat sedang memangkas sisa rambutnya, layar ponselnya menampilkan FaceTime masuk dari Mourinho.

"Saya langsung loncat dari kursi, cari tempat yang tenang. Dia bilang, 'Saya ingin kamu masuk staf saya musim depan, penuh waktu.'. Tidak mungkin saya menolak, kan?" tutur King.

3 dari 3 halaman

Bekerja Bersama Mourinho

Mengenang masa kerjanya bersama Mourinho, King menceritakan sisi lain pelatih asal Portugal itu sebagai sosok yang hangat, penuh humor, sekaligus sangat cerdas.

"Saya menikmatinya," kata King.

"Dia pribadi yang hebat, lucu, dan sangat pintar. Dia punya cerita untuk segala kesempatan, dan dia senang membaginya, bukan hanya kepada staf dekatnya," ungkapnya.

King juga membeberkan satu periode ketika ia benar-benar merasa Tottenham punya peluang menjuarai Premier League bersama Mourinho.

"Di awal musim kami melaju kencang. Sayangnya tanpa penonton, padahal seseorang seperti Jose butuh itu. Saya ingat kami mengalahkan Arsenal di kandang, menang atas Manchester City, dan menang 6-1 di Old Trafford melawan Manchester United. Sampai Desember, kami ada di puncak, dan saya berpikir, 'Kami akan juara liga. Di musim pertama saya sebagai pelatih, saya akan juara liga karena saya punya Si Pria Ajaib Jose bersama saya.'"

Namun, performa tim kemudian menurun. Meski demikian, King menegaskan ia sangat menghargai waktunya bersama Mourinho.

"Saya menyukai masa-masa itu, dia orang yang luar biasa. Dia punya begitu banyak hasrat untuk permainan ini. Orang mungkin bilang, 'Kenapa tidak pensiun saja dan menikmati hidup?' Tapi, dia hidup untuk sepak bola. Dia benar-benar mencintai permainan ini," ucapnya.

 

Sumber: Mirror

Video Populer

Foto Populer