Sukses


Kapan Enzo Maresca Akan Diakui Fans Chelsea? Prestasi Besar, tapi Sepi Sorakan

Enzo Maresca mengangkat Chelsea ke puncak dunia, tetapi masih sepi sorakan fans.

Bola.com, Jakarta - Enzo Maresca membawa Chelsea menjadi juara dunia, menjuarai trofi Eropa, dan finis di zona Liga Champions hanya dalam musim pertamanya.

Namun, para penggemar Chelsea masih belum sepenuhnya menyanyikan namanya. Banyak yang tampak belum yakin dengan seorang pelatih yang belum mendapat pengakuan sepenuhnya atas prestasi yang ia raih di Stamford Bridge.

Musim ini, Chelsea berada di peringkat kedua Liga Inggris, bersiap menghadapi Arsenal yang memuncaki klasemen, setelah kemenangan spektakuler atas Barcelona di Liga Champions.

Maresca menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola skuad. Ia dikenal sebagai juru taktik ulung yang mampu menyiapkan tim untuk kemenangan di pertandingan krusial, dan berhasil membawa pulang trofi Piala Dunia Antarklub 2025 serta Conference League 2024/2025.

Pertanyaannya kemudian muncul: apakah Maresca kurang diapresiasi? Dan mengapa demikian?

Rasanya memang demikian, meski legenda Chelsea sekaligus sesama orang Italia, Gianfranco Zola, angkat suara membela Maresca.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Sulit Didekati

Zola menyatakan pada pekan ini:

"Enzo Maresca tidak hanya membuat tim bermain sepak bola yang sangat bagus, tapi juga menjaga keseimbangan tim dan memenangkan pertandingan. Saya harus bilang saya terkesan dengan pekerjaannya," ujar Zola.

"Saya pernah melihat tim sebelumnya, Leicester, dan saya menyukai apa yang saya lihat. Saya ingin tahu apa yang bisa ia lakukan di Chelsea, dan sepertinya ia berhasil. Semua berjalan ke arah yang benar," lanjutnya.

Satu di antara faktor mungkin karena Maresca datang dari Leicester City, bukan nama besar di dunia sepak bola. Faktor lain, ia memang sosok yang sulit didekati; interaksinya dengan publik tidak terlalu hangat.

Mengelola hubungan dengan penggemar bukan hanya soal kata-kata singkat, tetapi membangun koneksi dan membangkitkan antusiasme mereka.

Para penggemar terbiasa dengan pelatih besar era Roman Abramovich seperti Jose Mourinho, Antonio Conte, dan Carlo Ancelotti. Pemain besar pun banyak: Didier Drogba, Frank Lampard, hingga John Terry.

3 dari 5 halaman

Arah Berbeda Chelsea

Kini, dengan kepemilikan baru Behdad Eghbali dan Todd Boehly, Chelsea bergerak ke arah berbeda: fokus pada pemain muda, kebijakan transfer yang sengaja fleksibel, dan kontrak panjang.

Mereka menginginkan pelatih yang mahir membina dan mengembangkan pemain muda, tugas yang kini dijalankan Maresca dengan baik.

Namun, hal ini mungkin membuatnya terlalu terkait dengan manajemen yang belum sepopuler era sebelumnya.

"Saya yakin penggemar belum pernah menyanyikan namanya sekali pun. Saat Jose kembali, mereka menyanyikan namanya. Apalagi kalau Frank Lampard datang kembali dengan Coventry, pasti akan ada sorakan," ujar Dave Johnstone, editor fanzine sekaligus penggemar setia yang selalu menonton Chelsea tandang maupun kandang.

"Lihat nama-nama besar yang pernah kami miliki: Jose, Ancelotti, dan Conte. Maresca datang dari Leicester, bukan nama besar, tapi mampu membuat pemain tampil optimal."

"Tapi, ketika hasil buruk muncul, fans langsung menyoroti keputusannya dan pergantian pemain. Di Stamford Bridge, seakan ada 40.000 pelatih. Semua berjalan baik, tapi satu hasil buruk seperti imbang melawan Qarabag bisa langsung jadi sorotan," imbuh Johnstone.

4 dari 5 halaman

Bukan Tipe Berkarisma Besar

David Mellor, penggemar Chelsea, pernah berkata:

"Kami masih punya tim yang bisa mengalahkan yang terbaik, tapi juga bisa kalah dari yang terburuk. Chelsea tampil brilian melawan Barcelona, tapi seberapa besar itu karena pemain?" katanya.

Maresca bukan tipe pelatih dengan karisma besar, tetap Johnstone menyoroti sikapnya yang menghargai penggemar.

"Saya suka fakta bahwa ia membawa pemain ke tribune tandang setelah pertandingan. Itu berarti banyak bagi fans. Kami menyukai semangatnya saat berlari ke garis sentuh melawan Liverpool. Secara keseluruhan, ia melakukan pekerjaan yang baik," ucapnya.

Di konferensi pers, Maresca bisa terlihat dingin. Namun, fans tetap memperhatikan, karena di situlah pelatih bisa menampilkan pesan dan kepribadiannya.

Persona Jose Mourinho dibangun melalui hal itu, sementara Maresca masih menjadi misteri bagi banyak penggemar.

5 dari 5 halaman

Kapan Pengakuan dari Fans?

Maresca sangat peduli dengan opini dan pemberitaan. Ia selalu mengadakan debrief dengan direktur olahraga dan manajemen setelah setiap pertandingan, sebelum menghadiri konferensi pers.

Baik menang, kalah, maupun seri, rutinitas itu selalu dijalankan. Namun, ketika kalah, hal tersebut sering menjadi sorotan negatif.

Pengalamannya mumpuni: ia pernah bermain untuk Juventus dan bekerja di bawah Pep Guardiola di Manchester City. Maresca juga mampu meningkatkan performa pemain dan dinamika tim.

Misalnya, kemitraan lini tengah Moises Caicedo dan Enzo Fernandez yang dulu belum optimal, kini menjadi kekuatan besar.

Kemampuan taktisnya jelas: pressing tinggi, energi besar, dan pengaturan formasi yang tepat.

Chelsea mampu menaklukkan Paris Saint-Germain di final Piala Dunia Antarklub 2025, ketika hampir tidak ada yang memberi harapan. Mereka juga mengalahkan Liverpool dan Barcelona di Stamford Bridge musim ini.

Mungkin jika hasil serupa tercapai saat menghadapi Arsenal, Maresca akan mulai mendapat pengakuan dari fans. Tetapi, semua bisa berubah cepat, terutama jika mereka kalah di Leeds, tiga hari kemudian.

 

Sumber: The Mirror

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer