Momen Manis Son Heung-min Kembali ke Stadion Tottenham Hotspur

Son meninggalkan Tottenham pada Agustus lalu secara cukup mengejutkan setelah sepuluh tahun membela klub. Kepindahannya ke LAFC menandai akhir dari salah satu era paling berkesan dalam sejarah modern Spurs. Selama berada di London Utara, Son berkembang menjadi ikon klub, pemain andalan lini depan, sekaligus figur pemimpin yang dicintai oleh penggemar.

Dalam acara perpisahan itu, Son menerima sebuah trofi penghormatan dari Ledley King, mantan bek Tottenham yang kini menjadi salah satu figur penting di klub.

Setelah prosesi singkat tersebut, Son duduk di tribun untuk menyaksikan mantan timnya bertanding. Tottenham akhirnya memastikan kemenangan atas Slavia Prague lewat dua gol penalti di babak kedua yang dicetak oleh Mohammed Kudus dan Xavi Simons.

Manajer Tottenham, Thomas Frank, turut memberikan komentar mengenai kembalinya Son ke markas Spurs. Ia menilai sambutan yang diterima Son mencerminkan statusnya sebagai legenda klub yang meninggalkan jejak mendalam, bukan hanya dari sisi permainan tetapi juga karakter.

“Saya senang bertemu dengannya, terutama setelah pertandingan di sini. Sambutan yang ia dapatkan sangat pantas. Dia adalah legenda Tottenham, legenda sejati yang kembali ke rumah,” ujar Thomas Frank. Menurutnya, Son terlihat bahagia dan telah beradaptasi dengan baik di tahap baru dalam kariernya.

Sebelum menyapa publik di stadion, Son juga melakukan agenda simbolis lain dengan menandatangani sebuah mural di Tottenham High Street.

Lukisan dinding tersebut menampilkan dirinya tengah mengangkat trofi Liga Europa musim lalu, satu satunya gelar bergengsi yang berhasil ia raih bersama Tottenham, lengkap dengan pose selebrasi khas yang identik dengannya.

Mural tersebut dibuat khusus menjelang kepulangan Son ke London Utara dan menjadi pengingat visual atas kontribusinya bagi klub. Keberadaan mural itu sekaligus mempertegas posisi Son sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah Tottenham, baik di mata klub maupun komunitas sekitar stadion.

Selama 10 musim membela Spurs, Son mencatatkan 333 penampilan, dengan 127 gol, dan membentuk duet mematikan bersama Harry Kane yang menjadi salah satu kombinasi tersubur di Premier League. Selain prestasi di dalam lapangan, Son juga dikenal karena sikap rendah hati dan kedekatannya dengan fans, yang membuatnya sulit dilupakan meski kini berkarier di benua lain.

Kepulangan Son ke Stadion Tottenham Hotspur kali ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan momen penegasan bahwa hubungannya dengan Spurs tidak terputus oleh jarak dan waktu.

Pesan yang ia sampaikan kepada fans mencerminkan warisan emosional yang ia tinggalkan, sekaligus menegaskan bahwa namanya akan selalu menjadi bagian dari cerita panjang Tottenham Hotspur.

Sumber: ESPN

Penulis: Roger Ali