Sukses


Ruben Amorim Persilahkan Kobbie Mainoo Cabut dari MU: Jika Mau Bicara, Saya Siap

Masa depan Kobbie Mainoo di Manchester United kembali menjadi sorotan. Minimnya menit bermain gelandang muda berusia 20 tahun itu memunculkan spekulasi soal kemungkinan hengkang dengan status pinjaman pada bursa transfer Januari mendatang.

Bola.com, Jakarta - Masa depan Kobbie Mainoo di Manchester United kembali menjadi sorotan. Minimnya menit bermain gelandang muda berusia 20 tahun itu memunculkan spekulasi soal kemungkinan hengkang dengan status pinjaman pada bursa transfer Januari mendatang.

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, tak menutup diri terhadap situasi tersebut. Ia menegaskan siap berdialog langsung dengan Mainoo apabila sang pemain kembali menyampaikan keinginannya untuk pergi demi mendapatkan waktu bermain yang lebih reguler.

Situasi ini terasa kontras mengingat Mainoo sempat menjadi andalan timnas Inggris, bahkan tampil sebagai starter di final Euro 2024. Namun, di level klub, ia justru kesulitan menembus tim utama United sepanjang musim ini.

Penanganan Amorim terhadap Mainoo pun menuai kritik keras dari para legenda Setan Merah seperti Paul Scholes, Rio Ferdinand, hingga Nicky Butt, yang menilai sang gelandang sebaiknya meninggalkan Old Trafford ketimbang kariernya terhambat di bangku cadangan.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Amorim Siap Berdiskusi

Ruben Amorim menegaskan tidak menutup pintu komunikasi dengan Mainoo. Ia menyatakan akan menyambut baik jika sang pemain datang langsung untuk membicarakan masa depannya.

“Saya akan berbicara dengannya jika Kobbie datang kepada saya,” ujar Amorim. “Saya tidak akan mengatakan sekarang apa yang akan saya sampaikan kepadanya, tetapi saya akan sangat senang jika dia datang untuk berbicara.”

Pelatih asal Portugal itu menekankan bahwa kebahagiaan pemain menjadi hal penting baginya, tanpa mengabaikan kebutuhan tim.

“Saya hanya ingin para pemain saya bahagia dan memahami bahwa setiap individu memiliki target masing-masing. Frustrasi tidak membantu siapa pun.”

 

3 dari 6 halaman

Saingan Berat di Lini Tengah

Amorim menjelaskan bahwa peran Mainoo yang terbatas bukan karena kurangnya kepercayaan, melainkan persaingan ketat di lini tengah, terutama dengan kapten tim Bruno Fernandes.

Menurut Amorim, Bruno adalah pemain yang sangat sulit dikeluarkan dari tim utama. Fakta tersebut tercermin dari catatan Fernandes yang selalu menjadi starter di Premier League dan hanya dua kali ditarik keluar sebelum laga berakhir musim ini.

Dalam sistem dua gelandang yang ia terapkan, kesempatan Mainoo otomatis menjadi terbatas. Amorim menyebut kondisi itu sebagai persoalan situasional, bukan personal.

 

4 dari 6 halaman

Tantangan Peran Baru untuk Mainoo

Amorim menilai Mainoo sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengisi peran gelandang bertahan yang kerap ditempati Casemiro. Namun, ia menekankan pentingnya pemahaman aspek defensif jika ingin menguasai posisi tersebut.

“Ia bisa bermain di posisi itu, tetapi terkadang memang sulit,” jelas Amorim.“Jika Anda melihat tim kami dengan banyak pemain ofensif, maka harus ada satu pemain yang berpikir soal memutus transisi lawan dan tugas-tugas bertahan.”

“Ia perlu lebih banyak waktu di posisi itu. Ke depannya, dia bisa bermain di sana, tetapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi.”

 

5 dari 6 halaman

Contoh Casemiro dan Pintu yang Tetap Terbuka

Amorim juga menyinggung kasus Casemiro sebagai bukti bahwa status pemain bisa berubah. Gelandang Brasil itu sempat tersisih musim lalu, bahkan kalah bersaing dengan pemain akademi Toby Collyer, sebelum akhirnya kembali menjadi starter reguler.

“Saya pikir saya sudah membuktikan bahwa jika Anda mengubah pikiran saya, Anda bisa masuk ke tim,” tegas Amorim.

“Casemiro adalah contoh terbesar. Ia sebelumnya berada di belakang Toby, sekarang ia menjadi starter.”

Menutup pernyataannya, Amorim menegaskan bahwa keputusan akhir selalu berpijak pada kepentingan tim dan performa di lapangan.

“Saya hanya melihat tim dan mencoba memenangkan pertandingan berikutnya. Itu yang akan saya lakukan sampai akhir,” katanya.

“Jika Kobbie adalah pemain yang tepat, saya akan memainkannya. Tidak ada masalah.”

Sumber: Sky Sports

6 dari 6 halaman

Persaingan di Liga Inggris

Video Populer

Foto Populer