Laporan Ungkap Dampak Piala Dunia Antarklub 2025, Cedera Chelsea Melonjak Tajam

Pada September lalu, Maresca menyinggung dampak Piala Dunia Antarklub 2025 ketika Chelsea harus kehilangan lima bek karena cedera, situasi yang berujung pada tiga kekalahan beruntun di Liga Champions dan Liga Inggris.

Dalam kondisi tersebut, Maresca melakukan lima perubahan susunan pemain saat Chelsea takluk dari Atalanta di Liga Champions pekan lalu.

Kekalahan itu kemudian diikuti pernyataan bernada samar dari sang pelatih usai kemenangan di Liga Inggris atas Everton, Sabtu lalu, ketika ia mengaku menjalani '48 jam terburuk" selama berada di klub, yang disebutnya disebabkan oleh minimnya dukungan dari pihak-pihak tertentu.

Laporan Howden mencatat Chelsea mengalami total 23 cedera pada periode 1 Juni hingga 31 Oktober. Dari jumlah itu, tujuh cedera terjadi saat mengikuti Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat, angka yang sama dengan Paris Saint-Germain (PSG), tim yang mereka kalahkan di partai final.

Secara finansial, Howden menghitung kerugian Chelsea akibat pemain yang absen karena cedera mencapai 17 juta paun (Rp378 miliar) hingga Oktober.

Nilai tersebut hampir seperempat dari total hadiah Piala Dunia Antarklub 2025 yang diterima Chelsea, serta lebih dari sepertiga dari kerugian klub pada musim sebelumnya.

Perhitungan tersebut didasarkan pada gaji yang tetap dibayarkan kepada pemain yang mengalami cedera.

Di antara peserta Piala Dunia Antarklub 2025, Manchester City tercatat sebagai tim dengan jumlah cedera terbanyak kedua, yakni 22 kasus. Namun, tidak satu pun cedera tersebut terjadi selama turnamen, yang diduga berkaitan dengan tersingkirnya Man City pada babak 16 besar.

Sementara itu, PSG mencatatkan 19 cedera, termasuk tujuh yang terjadi saat Piala Dunia Antarklub 2025.

Temuan Howden sejalan dengan kekhawatiran yang sebelumnya disuarakan serikat pemain global, FIFPRO, terkait beban jadwal pertandingan.

Laporan FIFPRO pada Oktober lalu menunjukkan para pemain Chelsea hanya mendapat waktu libur 20 hari setelah Piala Dunia Antarklub 2025, sedangkan pemain PSG beristirahat selama 22 hari.

"Laporan Howden menunjukkan dampak dari memaksa pemain bermain hingga batas kemampuan mereka dalam kalender sepak bola yang berlangsung sepanjang tahun," kata Maheta Molango, Kepala Eksekutif Asosiasi Pesepak Bola Profesional sekaligus anggota dewan FIFPRO.

"Cedera serius akan selalu terjadi jika pemain tidak diberi waktu yang cukup untuk beristirahat dan memulihkan diri. Pemain terekspos pada jadwal ekstrem di usia yang semakin muda. Hal itu akan berdampak pada karier dan kesejahteraan mereka. Kalender saat ini tidak masuk akal bagi pemain, penggemar, maupun klub," ujarnya.

Selama lima tahun terakhir, Howden secara rutin menerbitkan "Men's European Football Injury Index".

Dalam laporan terbarunya, disebutkan terdapat 22.596 kasus cedera di lima liga top Eropa sepanjang periode tersebut, dengan total kerugian finansial mencapai 2,97 miliar paun.

Klub-klub Liga Inggris menyumbang 24 persen dari total cedera tersebut, dengan lebih dari 1 miliar paun dikeluarkan dalam bentuk gaji pemain yang absen akibat cedera.

Manchester United tercatat sebagai klub Premier League dengan biaya cedera tertinggi selama lima tahun terakhir, mencapai 154,5 juta paun. Chelsea, Liverpool, dan Man City juga berada di atas rata-rata liga.

Laporan tersebut turut menyoroti kerentanan pemain muda terhadap cedera. Disebutkan, penyerang Liga Inggris berusia di bawah 21 tahun rata-rata mengalami satu cedera setiap 120 menit pertandingan domestik kompetitif dalam lima tahun terakhir.

Sumber: The Guardian