Sukses


Pengalaman Pahit 2015 Bikin Marc Marquez Jadi Lebih Kuat

Bola.com, Assen - Perubahan besar diperlihatkan Marc Marquez pada MotoGP 2016. Pebalap Repsol Honda itu tampil lebih konsisten dibanding musim 2015.

Dari delapan seri yang sudah digelar pada musim ini, Marquez menjadi satu-satunya rider yang selalu meraih poin di setiap balapan. Pebalap asal Spanyol itu sempat terjatuh pada MotoGP Prancis di Le Mans, tapi masih bisa menyelesaikan lomba dan mendapat tiga poin.

Di sisi lain, dua rival utama Marquez, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, masing-masing sudah dua kali dan tiga kali gagal finis.

Berkat penampilan konsistennya, Marquez berhak memimpin klasemen sementara dengan 145 poin. Si Bayi Alien unggul 24 poin atas Lorenzo dan 42 angka di depan Rossi.

Pada titik yang sama tahun lalu, Marquez sudah tiga kali gagal finis dan bercokol di posisi keempat klasemen.

Karena itu, setelah finis kedua dalam balapan yang sulit karena hujan di Assen, ditambah hasil buruk yang diraih Lorenzo dan Rossi, banyak jurnalis menyebut Marc Marquez unggul selangkah dalam perburuan gelar juara dan berpeluang besar merebut titel.

"Prediksi itu hanya obrolan di bar. Kami belum mencapai setengah musim dan saya bahkan tak unggul satu balapan atas pebalap di peringkat kedua. Namun, tentu saja keunggulan ini penting, terutama atas Valentino Rossi," kata Marquez seperti dikutip dari Motorsport.

Mimpi buruk pada 2015 menjadi rahasia di balik konsistensi penampilan Marquez. Pebalap berusia 23 tahun itu sudah belajar dari kesalahan yang menyebabkan dirinya gagal jadi juara dunia pada tahun lalu.

Marquez kini sudah berubah. Dia lebih dewasa dalam balapan. Kedewasaan itu terlihat saat Marquez tak memaksakan jadi juara di Assen. Dia memilih finis kedua dan meraih poin ketimbang mengejar podium utama tapi akhirnya malah terjatuh.

Marquez sadar kondisi yang dihadapi saat ini sudah tak sama seperti dua musim pertamanya di MotoGP pada 2013 dan 2014. Kala itu, dia bisa menang dengan mudah. Kini, dengan motor yang tak sekompetitif dulu, ban yang tak sama, dan tak banyak bantuan elektronik, Marquez harus lebih pintar di atas trek.

"Semua manusia belajar, dan akan lebih baik jika dari kesalahan sendiri. Saya tipe orang yang tak mudah percaya jika diingatkan ada dinding di depan sampai menabraknya sendiri," ujar Marc Marquez.

Video Populer

Foto Populer