Sukses


MotoGP 2020: 5 Fakta Menarik Joan Mir, Ternyata Jebolan Kejuaraan yang Diikuti Mario Suryo Aji

Bola.com, Jakarta - Joan Mir resmi meraih gelar juara MotoGP 2020. Sejumlah fakta menarik mengiringi perjalanan pembalap Suzuki itu menuju podium tertinggi musim ini.

Meski tidak meraih podium pertama pada MotoGP Valencia, Minggu (15/11/2020), Joan Mir tetap sanggup memimpin perolehan poin pada klasemen. Konsistensi menjadi kunci utamanya.

Pada balapan di Valencia, ia bahkan tidak masuk lima besar, tepatnya posisi tujuh. Akan tetapi, berkat hasil pada balapan-balapan sebelumnya, pembalap asal Spanyol itu mampu keluar sebagai yang terbaik musim ini.

Adapun podium pertama MotoGP Valencia ditempati Franco Morbidelli. Terlibat balapan sengit dengan Jack Miller, pembalap Petronas Yamaha SRT itu sukses meraih podium tertinggi.

Sukses Joan Mir mengingatkan pencinta MotoGP akan prestasi serupa yang didapat oleh Nicky Hayden beberapa tahun lalu. Cuma dua kali naik podium pertama, ia berhasil mengalahkan Valentino Rossi dalam perebutan gelar juara.

Suka atau tidak suka, Joan Mir memang pembalap paling konsisten di MotoGP 2020. Sejauh ini, ia jadi pembalap yang paling sering naik podium yaitu sebanyak tujuh kali, termasuk pada balapan akhir pekan sebelumnya.

Berikut ini deretan fakta menarik yang mengiringi perjalanan Joan Mir merengkuh gelar juara MotoGP 2020.

Video

2 dari 6 halaman

1. Akhiri Puasa Gelar Suzuki

Gelar MotoGP 2020 diraih Joan Mir dengan koleksi 171 poin. Dengan satu balapan tersisa mustahil bagi pembalap lain untuk mengejar margin poin Joan Mir.

Gelar ini juga menjadi yang perdana diraih Suzuki sejak 2000. Terakhir kali pembalap Suzuki yang mampu meraih gelar MotoGP adalah pembalap asal Amerika Serikat, Kenny Roberts, Jr.

Secara keseluruhan, ini menjadi gelar ke yang diraih di MotoGP atau balapan di kelas paling bergengsi. Sebelumnya, pabrikan asal Jepang meraih gelar juara pada 1976, 1977, 1981, 1982, 1993, dan 2000.

Adapun Joan Mir menjadi pembalap Suzuki keenam yang berhasil mempersembahkan gelar. Pendahulu Joan Mir adalah Barry Sheene (Inggris), Marco Lucchinelli (Italia), Franco Uncini (Italia), Kevin Schwantz (Amerika Serikat), dan Kenny Roberts, Jr. (Amerika Serikat).

3 dari 6 halaman

2. Sudahi Dominasi Marquez, Lanjutkan Keperkasaan Pembalap Spanyol

Mir juga akan mengakhiri dominasi Marc Marquez sebagai juara dunia MotoGP. Dalam empat musim terakhir, Marquez selalu yang menjadi juara dunia.

Di MotoGP 2020, Marquez tak bisa ikut persaingan menjadi juara dunia. Pria Spanyol itu cum turun di balapan pembuka sebelum absen karena harus naik meja operasi. Sejak cedera di seri pertama, Marquez belum juga turun balapan lagi di MotoGP 2020.

Di sisi lain, munculnya Mir sebagai juara dunia MotoGP 2020 memperpanjang dominasi pembalap Spanyol di ajang balapan bergengsi dunia itu. Sejak musim 2012 hingga sekarang, gelar juara dunia selalu menjadi milik pembalap-pembalap asal Spanyol. 

Sebelum Joan Mir mencuat, gelar juara dunia didominasi oleh Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Tentu saja, Marc Marquez yang paling superior. 

Dalam delapan tahun, Marc Marquez, enam kali jadi juara dunia, termasuk dalam empat musim terakhir. Musim ini, dominasinya berakhir karena hantaman cedera. Marquez hanya tampil pada balapan pertama dan mengalami kecelakaan. Setelah itu ia absen hingga akhir musim. 

4 dari 6 halaman

3. Juara pada Tahun Kedua di MotoGP

Raihan poin Joan Mir di puncak klasemen sudah tidak mungkin dikejar rival-rivalnya. Dengan menyisakan satu balapan lagi, ia sudah unggul 29 poin atas peringkat kedua, Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT).

Pencapaian ini sangat femonenal bagi Joan Mir. Alasannya, ini baru musim keduanya di MotoGP, namun sudah langsung mencicipi gelar prestisius.

Joan Mir baru memasuki dunia balap MotoGP pada 2015, di mana ia memulai kariernya di ajang Moto 3. Butuh dua tahun buatnya meraih gelar juara pertamanya di sana, sebelum naik kelas ke Moto 2 pada 2018.

Hanya setahun membalap di Moto 2, Joan Mir langsung diangkat ke kelas MotoGP oleh Suzuki Ecstar

5 dari 6 halaman

4. Jebolan Red Bull MotoGP Rookies Cup

Joan Mir memulai petualangan adu balap motor profesional di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup. Ia mencicipi terpaan aspal panas di kejuaraan tersebut pada 2013 dan 2014.

Ya, Red Bull MotoGP Rookies Cup bisa dibilang sarangnya calon pembalap kelas dunia. Bukan tidak mungkin, Mario Suryo Aji, pembalap asal Indonesia, bisa mengikuti jejak Joan Mir di masa-masa mendatang.

6 dari 6 halaman

5. Tak Punya Uang untuk Masuk Tim

Motorsport adalah olahraga mahal. Dalam olahraga ini, untuk sekadar punya kontrak bersama tim, kadang bakat saja tidak cukup. Apalagi buat para pembalap yang belum punya nama. Semua pasti merogoh kocek pribadi untuk bisa unjuk gigi.

Berbagai kondisi itu ternyata dialami Joan Mir. Menurut cerita sang manajer, Paco Sanchez, Joan Mir bahkan sempat kesulitan mendapatkan tim di Kejuaraan Dunia Balap Motor musim 2015.

Padahal pada 2014 Joan Mir telah menunjukkan bakatnya dengan menjadi runner-up Red Bull Rookies Cup. Situasi semakin pelik, karena Sanchez menyebut orang tua pembalap asal Spanyol itu juga tak punya uang untuk membeli kursi balap di tim kelas Moto3 atau Moto2.

“Saya pergi dan mengetuk pintu setiap tim Moto3 dan Moto2 GP untuk memuji Joan (agar dapat tim di musim 2015). Tidak ada yang menginginkan dia," kata Sanchez, seperti dilansir Speedweek. 

"Bahkan tim yang tampil di Kejuaraan Dunia Supersport juga tak berminat. Orang tuanya tidak punya uang, kami hanya bisa menawarkan bakat pembalap," tambahnya.

Pada satu titik, karena yakin dengan bakat Joan Mir, Sanchez berani mengeluarkan kocek pribadi. Dan akhirnya sukses menempatkan pembalap berusia 23 tahun itu di tim CEV Moto3.

"Akhirnya saya mendapatkan sejumlah uang dan menempatkan Joan di salah satu tim CEV Moto3 termiskin. Tahun 2015 ia harus melawan banyak pembalap tim papan atas," kenang Sanchez.

"Meski demikian, Joan Mir memenangkan dua balapan pertama. Kemudian saya benar-benar yakin dengan kecepatannya," tambahnya.

Video Populer

Foto Populer