Regulasi Sprint Race Mulai MotoGP 2023 Tuai Kritik, Dinilai Berbahaya

Rangkaian balapan MotoGP 2023 bakal makin padat. Karena mulai musim depan, pembalap akan menjalani dua tipe balapan.

Bola.com, Jakarta - Rangkaian balapan MotoGP 2023 bakal makin padat. Karena mulai musim depan, pembalap akan menjalani dua tipe balapan.

Pertama sprint race di hari Sabtu, kedua balapan normal di hari Minggu. Sprint race sendiri hanya berlangsung 50 persen dari total lap balapan Minggu.

Poin yang diberikan untuk sprint race juga lebih sedikit. Hanya pembalap yang finis sembilan besar berhak dapat poin. Itupun rinciannya 12–9–7–6–5–4–3–2–1.

Meskipun berlangsung lebih singkat, regulasi sprint race mulai MotoGP 2023 yang menduplikasi ajang World Superbike ini sudah menuai kritik.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Sprint Race Berbahaya

Kritik di antaranya dilontarkan eks bos Suzuki MotoGP, Livio Suppo. Menurutnya secara teknis, sprint race berbahaya untuk ajang MotoGP.

Dia bahkan memperingatkan para pemangku kepentingan untuk berpikir ulang terkait regulasi sprint race ini.

"Apapun yang mereka katakan, sprint race bukanlah momen balapan yang paling spektakuler tetapi justru berbahaya," kata Suppo.

"MotoGP adalah olah raga yang beresiko sehingga momen-momen tertentu harus dikurangi. Sebaliknya, kami menggandakannya," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Butuh Persiapan Maksimal

Bahaya dimaksud Livio Suppo adalah tim harus mempersiapkan motor secara maksimal untuk sesi balapan. Teknisnya lebih repot ketimbang menyetel motor untuk latihan bebas atau kualifikasi.

Jadi bisa dibayangkan jika dalam satu rangkaian balap MotoGP, tim harus mempersiapkan motor sebanyak dua kali untuk balapan.

"Saya membicarakannya dengan beberapa mekanik saya: mempersiapkan motor untuk balapan jauh lebih menegangkan daripada mempersiapkannya untuk sesi tes," kata Suppo.

"Dalam balapan, kelalaian sekecil apa pun, misalnya fairing yang tertutup rapat, merusak segalanya. Ada lebih banyak tekanan untuk mekanik dan juga untuk pembalap," lanjutnya.

 

4 dari 4 halaman

Pengaruhi Psikologis Pembalap

Suppo turut menyebut sprint race turut memengaruhi psikologis pembalap. Karena kini mereka menatap MotoGP 2023 dengan mengetahui bahwa jumlah balapan yang harus dihadapi bertambah dua kali lipat. 

MotoGP 2023 direncanakan berlangsung 21 seri. Artinya bakal ada 42 race yang digelar sepanjang musim depan.  "Menjalani 42 balapan pada tingkat psikofisik adalah stres yang luar biasa," ujar Suppo. 

Suppo menyarankan seharusnya sprint race terlebih dahulu diperkenalkan musim depan, bukan justru langsung diterapkan semua seri.

"Saya lebih senang ide perkenalan seperti ada empat seri yang menerapkan sprint race. Kita harus mengetahui dulu seperti apa efeknya," ungkap Suppo yang juga pernah bekerja untuk Repsol Honda. 

Sumber: Tuttomotoriweb 

 

 

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer