Bola.com, Jakarta - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, merasa motor yang dikendarainya, yakni GP23, perlu perbaikan di sana-sini. Hal tersebut diranya penting karena ia kerap mengalami kecelakaan sepanjang MotoGP 2023.
Pecco Bagnaia, sapaan karibnya, menegaskan bahwa GP23 merupakan motor terbaik yang pernah ia tunggangi. Namun demikian, ada beberapa aspek yang menurutnya perlu perhatian lebih.
Baca Juga
Bomber FC Utrecht, Ole Romeny Ngaku Sudah Facetime dengan Erick Thohir, Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Selanjutnya?
Meniru Timnas Indonesia, Vietnam Akan Lakukan Naturalisasi Secara Masif
Tak Kenal Lelah, Egy Maulana Vikri dan Arkhan Fikri Langsung Main di BRI Liga 1 Setelah Perkuat Timnas Indonesia
Advertisement
"Saya berharap tim membantu saya karena saya yakin bahwa potensi dan performa GP23 luar biasa. Itu adalah motor terbaik yang pernah saya kendarai."
"Tetapi, selama balapan, itu adalah sesuatu yang kami harus pahami apa yang sedang terjadi," ungkap Bagnaia dikutip dari laman MotoGP.
Kurang Sempurna
Pecco Bagnaia juga menegaskan bahwa GP23 adalah motor yang sempurna. Tetapi, melihat ia kehilangan 45 poin karena crash jelas masih ada yang kurang.
"Jujur, buat saya ini sempurna. Tetapi saat Anda merasa demikian dan faktanya Anda kehilangan 45 poin dalam dua sesi balapan, maka jelas ada yang tidak sempurna di sini," ujarnya menambahkan.
Advertisement
"Mungkin motor ini terlalu stabil, mungkin saya gila mengatakan ini, tetapi saya lebih suka menerima saran dan umpan balik."
Advertisement
Marah
Ucapan Pecco dengan menyebut motornya sangat baik tidaklah berlebihan. Faktanya, ia tampil mendominasi pada sesi latihan bebas.
Namun entah apa yang terjadi, Pecco malah sering terjatuh. Ia mengaku marah dan menyalahkan motornya.
Advertisement
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, padahal saya terus memahami motor ini. Ketika saya dalam kendali penuh, saya malah terjatuh. Saya marah karena saya yakin kesalahan bukan saya yang membuat," katanya memungkasi.
Sumber: MotoGP