Sukses


Veda Ega Pratama, Gunung Kidul Pride dan Warisi Gaya Balap Ngeyel Sang Ayah: Bakal Ikuti Jejak Joan Mir dan Jorge Martin?

Sabtu dan Minggu, 21-22 Juni 2025 adalah momen bersejarah untuk pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama.

Bola.com, Jakarta - Sabtu dan Minggu, 21-22 Juni 2025 adalah momen bersejarah untuk pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama. Bertempat di Sirkuit Mugello, ia sukses sapu bersih kemenangan pada dua race ajang Red Bull Rookies Cup 2025. 

Dua sejarah langsung dibuat Veda Ega Pratama. Pertama, ia merupakan pembalap Indonesia pertama bisa menang di ajang Red Bull Rookies Cup. Kedua, ia sekaligus rider Indonesia perdana yang bisa sapu bersih kemenangan pada ajang ini. 

"Terima kasih banyak, Alhamdulillah. Saya merasa sangat bahagia karena saya bisa meraih dua kemenangan pada pekan ini. Saat ini menjadi pekan yang sempurna bagi saya," kata Veda Ega saat diwawancara setelah balapan.

Veda Ega Pratama adalah sosok pembalap yang sangat berbakat. Bola.com jadi saksi saat ia mengawali kariernya. Sekitar tahun 2019, saat ia masih berusia sekitar sepuluh tahun, ia sudah menonjol di ajang Honda Dream Cup, event one make race garapan PT Astra Honda Motor. 

Kebetulan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ya, Veda Ega Pratama merupakan anak dari pembalap nasional Sudarmono. Momon-sapaan akrabnya harum namanya pada balap motor bebek nasional era Motoprix sampai Indoprix. 

Momon merupakan seorang juara nasional, yang punya gaya balap ngeyel. Ngotot dan pantang menyerah ketika duel dengan rival dan itulah yang ditularkan Momon kepada Veda Ega Pratama. 

Menurut Veda Ega Pratama, sang ayah kerap memberikan pesan kepada dirinya. "Ayah selalu bilang intinya jangan menyepelekan, meski sudah sering menang," tandas Veda.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Gunung Kidul Pride

Yang menarik Sudarmono dan sang anak Veda Ega Pratama seperti bukti Gunung Kidul sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu tempat lahirnya banyak pembalap hebat nasional. 

Buat Anda yang mengikuti balap motor bebek nasiona, tentu sudah tidak asing dengan nama-nama seperti Sigit PD atau Yoga Adi Pratama. 

Ketika ditanya alasan Gunung Kidul banyak melahirkan pembalap hebat, Veda Ega memberikan respons: "Ya enggak tau juga ya. Enggak ada apa-apa, enggak ada sirkuit," ujarnya. 

Veda Ega Pratama kemudian menceritakan ketertarikannya pada dunia balap motor. Hal itu dimulai dari ajang motocross. Dia sudah rajin berlatih motocross sejak masih berusia empat tahun. Ia rajin berlatih setelah pulang sekolah.

"Mulai empat tahun motocross, itu saya latihannya di Jogja. Jadi saya pulang sekolah ke Jogja setiap hari," katanya.

Veda Ega Pratama kemudian menyebut beberapa sirkuit yang berperan dalam perkembangan kariernya sejauh ini. Menariknya, sirkuit-sirkuit itu bukanlah sirkuit permanen.

Satu di antaranya adalah Sirkuit Pasar Sapi yang terletak di Kecamatan Playen, Gunungkidul. Sirkuit itu dibangun di lapangan parkir kendaraan pasar.

"Saya biasanya latihan di Pasar Sapi atau di Boyolali, ya saya memaksimalkan itu," jelas Veda.

3 dari 4 halaman

Kesuksesan Astra Honda dalam Membina Pembalap

Sukses Veda Ega Pratama sapu bersih kemenangan pada ajang Red Bull Rookies Cup merupakan wujud kesuksesan PT Astra Honda Motor dalam membina pembalap secara berjenjang. 

Veda Ega Pratama memulai karier balapnya dari siswa Astra Honda Racing School.  Lalu menapaki berbagai level kompetisi seperti Honda Dream Cup, Asia Talent Cup, Asia Road Racing Championship hingga saat ini bersaing di Red Bull Rookies Cup dan FIM JuniorGP World Championship.

Bahkan sebelum Red Bull Rookies Cup, Veda Ega Pratama sempat menjadi juara ajang Asia Talent Cup 2023. 

"AHM akan menjadi bagian dari perjalanan talenta muda Indonesia dan mendukung mimpi pebalap muda Indonesia agar dapat berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah balap dunia,” ujar General Manager Marketing Planning and Analysis AHM, Andy Wijaya. 

Astra Honda sebelumnya sudah menurunkan beberapa pembalap di Kejuaraan Dunia Balap Motor, baik kelas Moto3 atau Moto2. Dari Dimas Ekky Pratama, Gerry Salim, Andi Gilang sampai saat ini Mario Suryo Aji di Moto2 2025. 

Tampaknya hanya perkara waktu saja buat Veda Ega Pratama mengikuti jejak para seniornya di atas. 

4 dari 4 halaman

Ikuti Jejak Jorge Martin dan Joan Mir

Red Bull Rookies Cup sendiri dikenal sebagai ajang balap yang melahirkan banyak pembalap top hingga mentas di MotoGP. Beberapa bahkan sudah berstatus juara dunia MotoGP. 

Sebut saja Joan Mir, runner-up Red Bull Rookies Cup 2014. Dia mencicipi titel juara dunia MotoGP 2020 bersama tim pabrikaan Jepang, Suzuki. 

Lalu Jorge Martin merupakan juara Red Bull Rookies Cup 2014. Lalu ia berstatus juara dunia MotoGP bareng Pramac Ducati tahun 2024. 

Banyak lagi rider jebolan Red Bull Rookies Cup bersinar di MotoGP. Sebut saja Johann Zarco, Fabio Di Giannantonio, sampai Pedro Acosta. 

Johann Zarco sendiri diketahui merupakan juara dunia Moto2 dua kali. Sampai sekarang belum ada yang bisa mengekor prestasinya di Moto2. 

Lalu Pedro Acosta adalah juara dunia Moto3 dan Moto2 plus digadang sebagai juara dunia masa depan di ajang MotoGP. 

Video Populer

Foto Populer