Strategi Pengusaha Super Kaya Hindari Pajak di Indonesia Terungkap

Media menambahkan, bahkan miliarder dunia seperti Warren Buffett pernah mempertanyakan mengapa orang-orang super kaya tidak membayar pajak dalam persentase signifikan.

"Mereka sendiri bingung menghitung berapa uang yang berputar di kantongnya, apalagi melaporkannya secara self-assessment," tambahnya.

Kondisi ini menyebabkan kontribusi pajak dari kalangan terkaya tidak sebanding dengan kekayaan yang dimiliki sehingga beban pajak justru lebih banyak ditanggung oleh masyarakat menengah ke bawah.

Satu di antara trik yang kerap digunakan orang kaya adalah memanfaatkan tax haven, yaitu negara-negara dengan tarif pajak sangat rendah bahkan nol persen. Mereka mendirikan perusahaan cangkang (shell company) di luar negeri dan melakukan transaksi bisnis atas nama perusahaan tersebut.

"Dengan begitu, keuntungan yang diperoleh diklaim di negara tax haven sehingga pajak yang dibayar ke Indonesia menjadi sangat minimal, bahkan hampir nol," jelas Media.

Fenomena ini menjadi perdebatan panjang terkait keadilan pajak selama beberapa tahun terakhir.

Untuk mengatasi masalah ini, Media menegaskan pentingnya reformasi sistem perpajakan yang melibatkan kerja sama internasional.

Indonesia perlu memperkuat aturan pelaporan aset luar negeri dan memastikan pertukaran informasi pajak antarnegara berjalan efektif.

Selain itu, penerapan pajak progresif harus berlaku untuk semua jenis penghasilan, termasuk capital gain yang belum terealisasi, jika memungkinkan.

"Kondisi ini terkait erat dengan berbagai tantangan ekonomi lain. Saya yakin masalah-masalah ini bisa teratasi dengan sistem pajak yang berkeadilan," kata Media.

Sumber: merdeka.com