8 Agenda Utama Prabowo dalam RAPBN 2026

Dalam Pidato Kenegaraan yang disampaikan di Sidang Tahunan MPR/DPR 2025, Presiden Prabowo menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah menciptakan ketahanan pangan sebagai dasar kemandirian bangsa.

Ia menjelaskan pentingnya mencapai swasembada pangan, khususnya dalam produksi beras dan jagung agar harga dapat stabil, petani dapat sejahtera, dan nelayan mendapatkan kesejahteraan.

"Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan. Untuk itu, kami cetak sawah baru, salurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran, dukung bibit unggul, alat mesin pertanian modern, dan pembiayaan murah," ujarnya.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp53,3 triliun untuk Lumbung Pangan dan Cadangan Pangan, serta mengalokasikan Rp46,9 triliun untuk subsidi pupuk pad 2026, yang akan mencakup 9,62 juta ton pupuk.

Selain itu, Bulog akan diperkuat sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani, dan penjaga daya beli masyarakat.

Selanjutnya, Presiden Prabowo jmenyampaikan bahwa pemerintah akan memperkuat ketahanan energi demi kedaulatan bangsa. Dalam hal ini, produksi minyak dan gas akan ditingkatkan, harga energi akan dijaga, dan transisi menuju energi bersih akan dipercepat.

"Subsidi energi harus adil, tepat sasaran. Bukan lagi dinikmati oleh yang mampu. Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah masa depan. Kami genjot pembangunan pembangkit, dari surya, hidro, hingga panas bumi," ujarnya.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memastikan kemandirian energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Presiden Prabowo menyampaikan rencana strategis pemerintah untuk menciptakan generasi unggul. Ia menekankan bahwa Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah penting karena generasi yang sehat dan cerdas lahir dari asupan gizi yang memadai.

Program ini sudah diterapkan di seluruh provinsi dan akan terus diperluas agar mencakup setiap sudut tanah air.

Selanjutnya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya pendidikan yang berkualitas sebagai kunci untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global.

Ia menyatakan komitmen pemerintah untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen, yang setara dengan sekitar Rp757,8 triliun pada 2026, menjadikannya sebagai anggaran pendidikan terbesar dalam sejarah.

"Kelima, kami hadirkan kesehatan berkualitas yang adil dan merata. Pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga negara," ujarnya, menekankan pentingnya akses yang setara terhadap layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Keenam, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menghidupkan kembali perekonomian masyarakat melalui penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

"Desa kami bangun, koperasi kami bangkitkan kembali, usaha mikro, kecil, dan menengah kami berdayakan serta ekonomi lokal kami tumbuhkan. Desa menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan," jelasnya.

Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberdayakan potensi lokal dan menciptakan lapangan kerja.

Selanjutnya, dalam poin ketujuh, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan memperkuat pertahanan semesta untuk menjaga kedaulatan bangsa.

"Pertahanan yang kuat adalah fondasi kedaulatan, bukan hanya militer, tapi juga ketahanan ekonomi, sosial, dan politik. Semua itu menjadi basis terwujudnya kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Dengan demikian, pemerintah berupaya menciptakan stabilitas yang diperlukan untuk mendukung kemajuan sosial dan ekonomi.

Di akhir pidato, Presiden Prabowo menyatakan bahwa pemerintah akan mempercepat investasi dan perdagangan global. APBN akan berfungsi sebagai katalis, sementara peran Danantara dan sektor swasta harus makin diperkuat sebagai motor penggerak ekonomi.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat.

Sumber: merdeka.com