Pasokan Ritel Aman di Tengah Gelombang Demo, Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Terjaga

Pasokan ritel tetap aman, meski ada demonstrasi. Mendag pastikan ketersediaan barang.

Bola.com, Jakarta - Di tengah rangkaian aksi demonstrasi yang meluas di sejumlah daerah, pemerintah memastikan pasokan ritel tetap aman.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan ketersediaan kebutuhan pokok di pasar rakyat maupun jaringan ritel modern tidak terganggu, meski situasi sosial sedang bergejolak.

Keyakinan ini disampaikan Budi saat menghadiri kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu kemarin.

Ia menekankan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan barang, serta mengimbau agar tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Koordinasi dengan Pelaku Usaha

Kementerian Perdagangan bersama asosiasi pengusaha ritel disebut terus melakukan koordinasi untuk memastikan distribusi barang berjalan lancar, termasuk di daerah yang menjadi titik aksi demonstrasi.

Hingga saat ini, belum ada laporan berarti mengenai hambatan distribusi maupun kelangkaan produk di lapangan.

Pemerintah bersama pelaku usaha juga berkomitmen menjaga stabilitas harga agar tidak muncul spekulasi di tengah kondisi yang rawan.

Dukungan serupa datang dari Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO).

Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, menyampaikan harapan agar semua pihak dapat mengutamakan keselamatan, menjaga ketertiban, dan menahan diri di tengah aksi unjuk rasa.

3 dari 3 halaman

Gelombang Aksi dan Imbauan Anti-Panic Buying

Sejak pekan terakhir Agustus, serangkaian demonstrasi terjadi dengan berbagai tuntutan. Aksi pada Senin (25-8-2025) menolak kenaikan gaji serta tunjangan anggota DPR.

Beberapa hari kemudian, Kamis (28-8-2025), serikat pekerja turun ke jalan menuntut penghapusan sistem outsourcing dan menegaskan hak-hak buruh.

Situasi memanas setelah insiden meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang ditabrak kendaraan taktis milik Brimob pada Kamis (28-8-2025). Peristiwa itu memicu gelombang demonstrasi lanjutan pada Jumat (29-8-2025) hingga Sabtu.

HIPPINDO mendesak pemerintah memperkuat pengamanan di pusat aktivitas publik sekaligus membuka ruang dialog dengan masyarakat.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan menegaskan bahwa stok barang aman dan masyarakat diminta tidak terpancing melakukan pembelian secara berlebihan.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer