Sukses


Profil Gus Irfan, yang Baru Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Profil Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, tokoh NU yang baru dilantik Presiden Prabowo menjadi Menteri Haji dan Umrah.

Bola.com, Jakarta - Nama K.H. Mochamad Irfan Yusuf, yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Irfan, mulai dikenal luas di tingkat nasional setelah Presiden Prabowo Subianto mengangkatnya sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPHI) pada tanggal 22 Oktober 2024 di Istana Negara, Jakarta.

Pelantikan ini menjadi titik awal yang signifikan bagi kariernya di dunia publik.

Karier Gus Irfan makin bersinar setelah pemerintah dan DPR menyetujui UU Haji, yang mengakibatkan perubahan BPHI menjadi Kementerian Haji dan Umrah.

Pada hari Senin, (8-9-2025), Presiden Prabowo secara resmi mengangkatnya sebagai Menteri Haji dan Umrah.

Pelantikan ini bukan hanya sekadar jabatan, tetapi juga menandai awal baru dalam perjalanan seorang ulama yang telah lama berkontribusi di dunia pesantren, organisasi keagamaan, dan politik nasional.

Dengan latar belakang yang kuat, Gus Irfan diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan haji dan umrah di Indonesia.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Dari Tebuireng

Gus Irfan dilahirkan di Jombang, 24 Juni 1962. Ia adalah anak dari KH Yusuf Hasyim dan juga cucu dari KH Hasyim Asy'ari, yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Keluarga yang memiliki latar belakang ulama besar di Tebuireng ini menjadikannya bagian dari garis keturunan yang memiliki pengaruh signifikan dalam sejarah Islam serta kebangsaan Indonesia.

Sejak masa kecil, ia tumbuh dalam lingkungan yang religius di Jombang, yang membentuk karakter dan pemikirannya.

Pendidikan formal Gus Irfan dimulai di daerah asalnya, ia menyelesaikan pendidikan di SMPP Jombang, yang sekarang dikenal sebagai SMAN 2 Jombang, pada 1981. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Brawijaya, Malang, ia meraih gelar sarjana tahun 1985.

Gus Irfan juga berhasil menyelesaikan program magister di universitas yang sama.

3 dari 5 halaman

Pendidikan Pesantren dan Perekonomian

Keterlibatan Gus Irfan dalam dunia pesantren dimulai pada masa muda. Pada 1989, ia diangkat sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng, sebuah lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh kakeknya.

Sejak saat itu, perannya makin berkembang. Selain mengelola Pesantren Al-Farros yang telah ia asuh sejak tahun 2006, Gus Irfan juga berupaya memperkuat aspek ekonomi pesantren.

Ia menjabat sebagai komisaris utama di PT BPR Tebuireng selama dua dekade, dari tahun 1996 hingga 2016, dan juga mengajar di Akademi Keperawatan Widyagama antara tahun 2013 hingga 2016.

4 dari 5 halaman

Keterlibatan dalam NU dan Organisasi Keagamaan

Dalam komunitas NU, Gus Irfan dikenal sebagai sosok yang aktif berperan di berbagai lembaga. Ia pernah memegang posisi sebagai pemimpin Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI), badan otonom NU yang bertugas untuk mengelola pesantren-pesantren.

Saat ini, Gus Irfan menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian NU (LPNU), sebuah lembaga yang berfokus pada upaya pemberdayaan ekonomi umat Islam.

Selain itu, ia sering muncul dalam berbagai forum keagamaan dan sosial, menyampaikan pesan tentang Islam moderat yang menjadi ciri khas NU.

Pandangan Gus Irfan sering kali menjadi sorotan, terutama dalam konteks isu-isu seperti pluralisme, kebhinekaan, dan dialog antaragama. Ia berupaya mengedepankan pentingnya toleransi dan saling menghargai di tengah masyarakat yang beragam.

Dengan kehadirannya di berbagai diskusi, ia berkontribusi dalam membangun pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai Islam yang moderat, seperti yang sering ia katakan, "dialog adalah kunci untuk membangun jembatan antara perbedaan."

5 dari 5 halaman

Peran dalam Politik dan Arena Nasional

Kendati berasal dari latar belakang pesantren, Gus Irfan memiliki pengalaman yang cukup dalam dunia politik.

Pada pemilihan presiden tahun 2019, ia berperan sebagai juru bicara untuk tim pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Hubungannya yang erat dengan Partai Gerindra membawanya untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dalam Pemilu 2024.

Dalam pemilihan di daerah pemilihan Jawa Timur VIII, ia berhasil mengumpulkan 77.433 suara dan akhirnya terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024 hingga 2029.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer