Sukses


Isu PHK di SPBU Shell Cs karena Kehabisan Stok Bensin, Istana Akhirnya Beri Tanggapan

Isu pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan SPBU swasta seperti Shell belakangan mencuat sebagai imbas keterbatasan pasokan BBM. Istana pun akhirnya buka suara menanggapi masalah ini.

Bola.com, Jakarta - Isu pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan SPBU swasta seperti Shell belakangan mencuat sebagai imbas keterbatasan pasokan BBM. Istana pun akhirnya buka suara menanggapi masalah ini. 

Belakangan, memang ramai di sosial media narasi petugas pom bensin swasta yang malah berjualan kopi literan.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan pemerintah akan mencari solusi dan jalan keluar terbaik agar tidak terjadi PHK terhadap para karyawan SPBU swasta.

"Kalau berkenaan dengan efeknya, tentu kami berkoordinasi dengan kementerian terkait," tutur Mensesneg Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

"Untuk sekali lagi mencari, segera mencari jalan keluar, supaya dan mengantisipasinya. Supaya tidak menimbulkan efek-efek seperti yang tadi disampaikan (PHK)," jelas dia.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Curhat Pegawai SPBU Swasta

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Shell Indonesia kehabisan bahan bakar jenis Super (92), V-Power (95) hingga Nitros (98). Sehingga, hanya menyediakan bahan bakar V-Power/Diesel saja.

Kekosongan itu salah satunya terjadi di SPBU Shell di kawasan Jakarta Selatan. Kekosongan bahan bakar selain jenis V-Power itu sudah dialami sejak tiga pekan lalu. 

Salah satu operator SPBU Shell yang tak ingin disebut namanya, menceritakan nasib mereka. Beredar kabar, terjadi pengurangan karyawan di beberapa SPBU Shell.

"Kalau karyawan sih Alhamdulillah masih normal. Kalau tempat lain saya enggak tahu juga," ujarnya.

Meski pasokan bahan bakar sudah tiga pekan kosong, karyawan di SPBU tersebut tetap diminta bekerja sesuai jam kerja. Mereka masih tetap semangat bekerja seperti biasanya, dengan pembagian dua shift yaitu dari pagi pukul 06.00 Wib hingga malam 22.00 WIB.

"Enggak ada perubahan (jam kerja) kalau di sini, masih sama dua shift, ada yang nyambung malem," sambungnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Disuruh Berkolaborasi dengan Pertamina

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, secara tegas meminta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, seperti Shell, BP, dan Vivo untuk bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) terkait pemenuhan stok BBM.

"Silakan berkolaborasi dengan Pertamina," ujar Bahlil Lahadalia, dikutip dari Antara, Rabu (17/9/2025).

Bahlil menjelaskan pemerintah sudah memberikan kuota tambahan impor BBM sebesar 10 persen kepada SPBU swasta. Jika mereka membutuhkan pasokan lebih, Bahlil menegaskan agar mereka menjalin kerja sama dengan Pertamina.

"Kalau mau lebih, ini kan menyangkut hajat hidup orang banyak. Ini cabang-cabang industri, kalau mau lebih silakan berkolaborasi dengan Pertamina," jelasnya.

Menurut Bahlil, pemerintah ingin adanya kolaborasi yang kuat antara SPBU swasta dan Pertamina karena urusan BBM menyangkut kepentingan banyak orang. "Kita kan tidak mau cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak ini semuanya diserahkan ke teori pasar," tambahnya. 

Video Populer

Foto Populer