Mumi Tertua Dunia Ternyata dari Asia Tenggara, Bukan Mesir

Penelitian dilakukan oleh tim dari Australian National University bekerja sama dengan beberapa lembaga internasional.

Mereka meneliti 54 jasad manusia dari Cina, Indonesia, dan wilayah Asia Tenggara lain, diperkirakan berasal dari periode 12.000 hingga 4.000 SM.

Menggunakan teknologi canggih seperti difraksi sinar-X, para peneliti menemukan bahwa jasad-jasad ini sengaja diawetkan melalui proses pengasapan di atas api.

Sebelumnya, budaya Chinchorro di Peru dan Cile dikenal sebagai praktik mumifikasi tertua sekitar 5.000 SM.

Temuan terbaru ini justru menunjukkan bahwa tradisi pengawetan tubuh telah muncul jauh lebih awal, bahkan sejak era Neolitikum.

"Pola-pola ini menunjukkan adanya kerangka kerja yang disengaja dalam memperlakukan orang mati, kemungkinan tertanam dalam sistem kepercayaan sejak 10.000 tahun lalu," jelas para peneliti dalam publikasi mereka.

Menariknya, jasad-jasad di Asia Tenggara memiliki kesamaan dengan penemuan arkeologis di Australia dan Papua Nugini, baik dari teknik pengasapan maupun posisi tubuh yang ditekuk.

Bahkan, hingga tahun 1950-an, sebagian masyarakat Papua Nugini masih menggunakan asap untuk mengawetkan jasad.

Kesamaan ini mengindikasikan kemungkinan adanya tradisi budaya yang serupa di antara kelompok manusia purba yang terpisah secara geografis.

Para peneliti menduga, kemiripan mumi asap di hina selatan, Papua Nugini, dan Australia mungkin berkaitan dengan migrasi awal Homo sapiens dari Afrika lebih dari 60.000 tahun lalu.

Meski begitu, mereka juga mengingatkan bahwa kesamaan tersebut bisa jadi hanyalah kebetulan semata.

Sumber: merdeka.com