SPPG Terlibat Kasus Keracunan MBG Akan Setop Operasi 14 Hari

Menurut Sony, selama SPPG berhenti beroperasi, BGN akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan penyebab keracunan. Jika perbaikan fasilitas atau standar operasional telah dilakukan dan hasil investigasi menunjukkan layak, izin operasional bisa kembali diterbitkan.

"BGN pasti melihat dulu, apakah terkait dengan kondisi fasilitas atau apa. Kalau fasilitasnya sudah dilakukan perbaikan, bisa saja izin dikeluarkan. Tetapi, selama ini kan baru ditutup, terutama untuk yang September ini," jelasnya.

Hingga September 2025, BGN mencatat sudah ada beberapa SPPG yang dihentikan sementara, yakni masing-masing satu di Garut dan Tasikmalaya (Jawa Barat), serta Banggai (Sulawesi Selatan).

Kasus terbaru juga menimpa SPPG Cipongkor, Bandung Barat, yang kini masuk tahap evaluasi.

"Lainnya masih investigasi karena ada kejadian yang penyebabnya ternyata bukan keracunan," kata Sony.

BGN bekerja sama dengan kepolisian untuk menangani setiap laporan keracunan MBG. Menurut Sony, proses penyelidikan dilakukan sejak awal melalui pengambilan sampel dan olah tempat kejadian perkara.

"Setiap kali ada kejadian, kami berkoordinasi dengan Polres. Mereka datang ke TKP, mengambil sampel secara pro justitia. Kalau memenuhi unsur pidana, apalagi ada kesengajaan maka yang bertanggung jawab itu pelakunya berdasarkan hasil penyelidikan," ujarnya.

Namun, ia menegaskan, hingga kini tidak ada kasus keracunan MBG yang terbukti karena faktor kesengajaan.

"Selama ini belum ada yang dipidanakan. Sebagian besar masih berproses. Silakan dicek, kepala SPPG bolak-balik kantor polisi untuk dimintai keterangan," tambahnya.

Wakil Kepala BGN lainnya, Nanik S. Deyang, menegaskan lembaganya menanggung penuh seluruh biaya pengobatan bagi korban keracunan MBG.

"Kami punya dana, ada yang diambilkan dari operasional maupun dana kejadian luar biasa. Itu full dari BGN, semua ditanggung. Contoh di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, ada tagihan Rp350 juta dari rumah sakit, kami bayar semua. Bahkan kemarin beberapa miliar sudah kami siapkan," katanya.

Ia memastikan tidak ada beban biaya sedikit pun yang dialihkan kepada orang tua, sekolah, maupun pemerintah daerah.

"Kami enggak membebani apa pun pada orang tua atau pemerintah daerah. Jadi, nanti pihak rumah sakit langsung memanggil kami dari BGN," ucap Nanik.

Sumber: merdeka.com