Sukses


Ciri-ciri Keracunan Makanan, Jangan Anggap Remeh

Keracunan makanan sedang menjadi topik pembahasan hangat di Indonesia dalam beberapa saat terakhir. Bagaimana ciri-ciri orang yang mengalami keracunan makanan?

Bola.com, Jakarta - Keracunan makanan sedang menjadi topik pembahasan hangat di Indonesia dalam beberapa saat terakhir. Bagaimana ciri-ciri orang yang mengalami keracunan makanan? 

Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Terapi Intensif Anak IDAI, Dr. Yogi Prawira, SpA, Subs ETIA(K), menjelaskan keracunan makanan merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Kontaminasi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bakteri, virus, racun, bahan kimia, logam berat, hingga parasit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh BPOM pada tahun 2024, terdapat 1.164 kasus keracunan obat dan makanan yang tercatat.

"Mayoritas kasus diakibatkan oleh makanan dan minuman, dengan usia terbanyak pada remaja di atas 12 tahun yang mendekati hampir 43 persen," ungkap Yogi.

Keracunan makanan dapat dipicu oleh banyak faktor, termasuk bakteri, virus, parasit, serta zat kimia atau logam yang berbahaya. Kontaminasi sering terjadi pada makanan yang tidak diolah dengan baik atau disimpan dalam kondisi yang tidak tepat.

"Penyebab keracunan ada cukup banyak, salah satunya bakteri, virus, parasit, maupun bahan kimia tertentu," tambahnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Reaksi Alami Tubuh

Gejala biasanya muncul sebagai reaksi alami tubuh untuk melawan kontaminasi yang terjadi.

"Secara prinsip, tubuh kita punya mekanisme pertahanan. Sehingga saat ada asupan makanan atau minuman yang terkontaminasi, tubuh akan memberi respons dengan mual, muntah, nyeri perut, buang air besar cair, bahkan berdarah," jelas Yogi.

Selain gejala yang muncul di saluran pencernaan, keracunan juga dapat menimbulkan tanda-tanda lain yang lebih spesifik.

"Bukan hanya di saluran pencernaan saja, bisa timbul demam, nyeri kepala, hingga pandangan kabur. Ini gejala-gejala spesifik untuk keracunan tertentu," tambahnya.

 

 

3 dari 5 halaman

Dehidrasi

Dehidrasi merupakan ancaman serius yang sering kali menyertai kasus keracunan makanan pada anak-anak.

Kehilangan cairan yang disebabkan oleh muntah dan diare dapat memperburuk keadaan jika tidak ditangani dengan cepat. Yogi menekankan pentingnya memperhatikan tanda-tanda dehidrasi.

"Yang harus kita waspadai adalah tanda-tanda dehidrasi karena dengan adanya muntah dan diare, anak ini akan berisiko mengalami kekurangan cairan," jelasnya.

Gejala dehidrasi dapat dikenali melalui beberapa indikator, seperti mulut yang kering, rasa haus yang berlebihan, pengurangan frekuensi buang air kecil, serta urine yang berwarna lebih pekat.

Selain itu, anak yang mengalami dehidrasi biasanya terlihat lemas dan kurang bertenaga. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, termasuk gangguan kesadaran.

 

 

4 dari 5 halaman

Penyebab yang Sering Diabaikan

Keracunan makanan tidak selalu disebabkan oleh faktor besar, melainkan sering kali muncul akibat kebiasaan sehari-hari yang dianggap sepele.

Makanan yang tidak dimasak dengan baik, cara penyimpanan yang tidak tepat, serta air minum yang tidak diolah dengan benar dapat menjadi saluran bagi bakteri dan virus berbahaya.

"Keracunan pada anak sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, baik data di luar negeri atau di Indonesia," jelas Yogi.

Ia menjelaskan bahwa penyebab keracunan ini bervariasi, mulai dari Salmonella, E. coli, Rotavirus, hingga parasit seperti Giardia lamblia.

Selain itu, bahan kimia dan logam berat seperti timbal dan merkuri juga dapat mencemari makanan.

Hal-hal inilah yang sering kali membuat orang tidak menyadari bahwa keracunan bisa berasal dari sumber-sumber yang tampak biasa.

 

 

5 dari 5 halaman

Jangan Anggap Remeh

Gejala keracunan makanan seharusnya tidak dianggap remeh karena bisa berkembang dengan cepat dan berpotensi membahayakan.

Awalnya, gejala ini dapat muncul sebagai mual, muntah, atau diare biasa, tetapi dalam beberapa situasi, gejala tersebut dapat menjadi lebih parah.

Yogi juga menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, seseorang bisa mengalami kelemahan pada anggota tubuh atau kesemutan. Gejala-gejala ini menandakan adanya racun atau kontaminasi yang lebih serius.

Oleh karena itu, jika gejala semakin memburuk, orangtua atau pendamping anak harus segera membawa mereka ke fasilitas kesehatan. Penanganan yang terlambat dapat mengakibatkan komplikasi serius, bahkan bisa mengancam nyawa.

Dengan demikian, kewaspadaan terhadap tanda-tanda awal sangatlah penting agar anak dapat menerima pertolongan yang tepat waktu. 

Video Populer

Foto Populer