Terbongkar, Dukungan Besar AS untuk Israel di Perang Gaza hingga Iran: Senjata dan Dana Bernilai Fantastis

Sejak Oktober 2023, total bantuan AS kepada Israel disebut telah melampaui 21 miliar dolar AS. Dana tersebut mencakup dukungan finansial dan suplai senjata dalam jumlah besar yang menopang operasi militer Israel di Gaza dan wilayah sekitarnya.

Laporan Al Jazeera menegaskan bahwa angka tersebut menunjukkan ketergantungan Israel yang sangat tinggi pada Washington.

Tanpa bantuan itu, kemampuan Israel untuk mempertahankan kampanye militernya diyakini akan melemah drastis.

"Dua laporan dari Costs of War Project menemukan bahwa Amerika Serikat telah mendukung Israel dengan dana lebih dari 21 miliar dolar AS sejak Oktober 2023," tulis laporan itu.

Selain dukungan finansial, Israel sangat bergantung pada pasokan senjata dari AS untuk menjalankan operasi militernya.

Tanpa pasokan tersebut, Israel tidak akan mampu melanjutkan serangan besar-besaran yang disebut telah menewaskan banyak warga sipil di Gaza serta memicu ketegangan di Yaman dan Iran.

"Tanpa senjata dan dana dari Amerika Serikat, Israel tidak akan mampu mempertahankan perang genosida di Gaza, memulai perang dengan Iran, atau berulang kali mengebom Yaman," kata laporan itu.

Omar H. Rahman, peneliti di Middle East Council on Global Affairs, juga menegaskan pentingnya peran Washington.

"Dukungan Amerika Serikat terhadap Israel di semua tingkat sangat penting bagi pelaksanaan perang Israel, baik di Gaza maupun di seluruh kawasan," katanya.

"Israel membutuhkan persenjataan dari Amerika Serikat untuk melakukan apa yang sedang mereka lakukan. Mereka telah menjatuhkan jumlah amunisi yang berlebihan di Gaza dan wilayah lainnya," tambah Rahman.

Konflik yang meletus sejak Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 67.160 orang dan melukai lebih dari 169 ribu lainnya di Jalur Gaza. Ribuan warga sipil masih diyakini tertimbun di bawah reruntuhan akibat serangan udara yang terus berlangsung.

Selain Gaza, serangan Israel ke Iran pada Juni lalu dilaporkan menewaskan lebih dari 1.000 orang, sementara di Yaman, sejumlah serangan udara juga memakan korban jiwa.

Laporan tersebut menyoroti dampak luas perang terhadap stabilitas kawasan dan kemanusiaan global.

Gelombang protes besar pun merebak di berbagai negara. Para demonstran mengecam keras peran AS yang dianggap menjadi penyokong utama perang, serta menyerukan penghentian dukungan militer dan finansial kepada Israel.

Peran AS dalam konflik ini menuai kecaman internasional. Dukungan militer dan finansial terhadap Israel dianggap memperpanjang penderitaan rakyat Palestina dan memperburuk ketegangan di Timur Tengah.

Isu Palestina turut menjadi pembahasan penting dalam Sidang Umum PBB ke-80, yang menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Internasional untuk mendorong penyelesaian damai.

Konferensi yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi itu menargetkan upaya menggalang dukungan global untuk pengakuan penuh terhadap Negara Palestina.

Gelombang solidaritas dunia terhadap rakyat Palestina makin meluas, memperlihatkan tekanan internasional terhadap AS agar mengakhiri dukungannya terhadap Israel dan mengedepankan solusi diplomatik demi perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.