Begini Cara Melacak Nomor HP Tak Dikenal agar Terhindar dari Penipuan

Langkah paling mudah dan legal untuk mengecek nomor asing adalah melalui situs pelacak nomor. Dua situs yang cukup populer di Indonesia adalah kredibel.com dan aduannomor.id.

Cukup masukkan nomor telepon yang mencurigakan pada kolom pencarian di situs tersebut. Sistem akan menampilkan riwayat laporan penipuan yang pernah dibuat oleh pengguna lain.

Informasi ini bisa menjadi acuan sebelum Anda memutuskan untuk menjawab panggilan dari nomor tersebut.

Sebagai contoh, di kredibel.com, Anda hanya perlu memilih menu Cek Telepon, lalu memasukkan nomor lengkap dengan kode negara. Hasil pencarian biasanya mencakup nama pemilik, operator, serta catatan laporan pengguna lain.

Jika tidak ada data, nomor itu mungkin belum pernah dilaporkan, tetapi kewaspadaan tetap diperlukan.

Cara lain yang tak kalah populer adalah memakai aplikasi pelacak seperti Truecaller dan Getcontact. Kedua aplikasi ini telah diunduh jutaan kali di Google Play dan App Store karena keakuratannya yang cukup tinggi.

Setelah menginstal aplikasi, pengguna hanya perlu memberikan izin akses kontak lalu memasukkan nomor yang ingin dilacak.

Hasilnya, aplikasi akan menampilkan nama pemilik, operator, lokasi provider, hingga laporan spam dari pengguna lain.

Truecaller bahkan memiliki fitur otomatis untuk menolak panggilan spam, sementara Getcontact menampilkan berbagai tag atau nama penyimpanan nomor tersebut di kontak orang lain.

Meski demikian, hasil yang ditampilkan tidak selalu 100 persen akurat.

Perlu diketahui, fitur lanjutan Getcontact kini sudah berbayar, meski versi gratisnya masih dapat membantu mendeteksi nomor yang mencurigakan.

Jika pelacakan dilakukan atas izin pemilik nomor, Anda dapat menggunakan aplikasi Google Maps atau Life360.

Google Maps memiliki fitur berbagi lokasi secara real-time, asalkan kedua pihak sepakat untuk saling berbagi akses. Caranya, buka menu Bagikan Lokasi, pilih durasi berbagi, lalu kirim tautan ke orang yang Anda izinkan.

Sementara itu, Life360 lebih cocok bagi keluarga atau rekan kerja yang ingin memantau lokasi satu sama lain.

Aplikasi ini menggunakan sistem "circle", di mana setiap anggota harus menyetujui undangan untuk bergabung. Setelah terhubung, lokasi seluruh anggota akan muncul di peta secara otomatis dan diperbarui secara berkala.

Kedua cara ini legal dan aman, selama dilakukan dengan persetujuan bersama.

Bagi Anda yang ingin mengetahui asal daerah registrasi kartu SIM, aplikasi HLR Lookup bisa menjadi pilihan.

Aplikasi ini menampilkan wilayah pendaftaran nomor, termasuk nama operator, negara, dan kota.

Namun perlu diingat, HLR Lookup tidak menunjukkan lokasi aktual pemilik nomor sehingga hanya bisa dijadikan referensi awal, bukan bukti lokasi terkini.

Informasi seperti ini tetap berguna untuk mengenali pola tertentu, misalnya jika banyak nomor penipuan berasal dari satu wilayah yang sama.

Menurut penjelasan dari Tim Hukumonline, operator seluler tidak diperbolehkan memberikan data pribadi pelanggan kepada masyarakat umum tanpa izin resmi aparat penegak hukum.

Jika pelacakan dilakukan untuk kepentingan penyelidikan atau keamanan maka hanya dapat diajukan oleh pihak berwenang seperti kepolisian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Operator memang memiliki data lengkap pelanggan, namun terikat oleh Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) untuk menjaga kerahasiaan informasi tersebut.

Apabila Anda menemukan nomor yang mencurigakan atau sudah menjadi korban, segera laporkan ke pihak berwenang. Berdasarkan informasi yang dikutip Liputan6.com, Jumat (10-10-2025), berikut beberapa cara melapor:

1. Laporkan nomor ke situs Kredibel.com agar pengguna lain dapat waspada.
2. Hubungi call center operator seluler (misalnya 188 untuk Telkomsel).
3. Laporkan ke Kementerian Kominfo melalui situs aduannomor.id.
4. Jika mengalami kerugian finansial, segera buat laporan ke polisi atau situs cybercrime.polri.go.id.

Melaporkan nomor penipu bukan hanya bentuk perlindungan diri, tetapi juga langkah penting untuk mencegah orang lain menjadi korban di kemudian hari.

Sumber: merdeka.com