Danantara Buka Jalan Lebar bagi Investor Brasil, 8 MoU Resmi Ditandatangani

Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, mengajak kalangan bisnis Brasil untuk turut mengembangkan potensi sumber daya mineral strategis di Indonesia.

Ia menekankan bahwa negeri ini memiliki cadangan energi baru terbarukan (EBT) mencapai 3.700 gigawatt (GW), yang mencakup tenaga surya, angin, air, bioenergi, panas bumi, hingga gelombang laut.

Namun, dari jumlah tersebut, pemanfaatan yang sudah berjalan baru sekitar 15,2 gigawatt, kurang dari 1 persen dari total potensi nasional. Kondisi itu membuka ruang investasi yang sangat luas di sektor energi hijau.

Selain bidang energi, sektor agrikultur menjadi perhatian utama kerja sama Indonesia-Brasil.

Menurut Rosan, keberhasilan Brasil dalam pengembangan pertanian berkelanjutan dan cadangan pangan patut dijadikan contoh.

"Pengetahuan dan pengalaman Brasil dalam agribisnis skala besar serta sistem pertanian modern sangat penting untuk memajukan ketahanan pangan Indonesia," katanya.

Penandatanganan delapan MoU tersebut menjadi bagian penting dari kunjungan kenegaraan Presiden Lula da Silva ke Indonesia. Dokumen kerja sama ini melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga strategis dari kedua negara dengan fokus pada berbagai sektor pembangunan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjadi satu di antara pihak yang menandatangani MoU awal dengan Kementerian Pertambangan dan Energi Brazil. Kesepakatan ini menitikberatkan pada pengembangan kerja sama energi dan pertambangan.

Adapun perincian delapan nota kesepahaman tersebut meliputi:

1. Energi dan Pertambangan: antara Kementerian ESDM Indonesia dan Kementerian Pertambangan serta Energi Brazil.
2. Sains, Teknologi, dan Inovasi: antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Sains, Teknologi, serta Inovasi Brasil.
3. Sanitari dan Fitosanitari: antara Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian serta Peternakan Brasil, termasuk kerja sama sertifikasi.
4. Statistik: antara Badan Pusat Statistik (BPS) dan Institut Geografi serta Statistik Brasil.
5. Investasi dan Industri Pengolahan Daging: antara BPI Danantara dan JBS, perusahaan multinasional asal Brasil di sektor pangan.
6. Kelistrikan: antara PT PLN (Persero) dan J&F S.A. Brasil.
7. Minyak dan Gas: antara Pertamina dan Fluxus, perusahaan migas asal Brasil.
8. Promosi Perdagangan dan Investasi: antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan ApexBrasil, lembaga promosi investasi dan ekspor Brazil.

Sumber: merdeka.com