Trafik Wikipedia Turun 8 Persen, Gen Z Kini Lebih Memilih AI dan Media Sosial untuk Cari Informasi

Meski demikian, Miller menegaskan bahwa peran Wikipedia tetap penting.

"Pengetahuan dari Wikipedia masih menjangkau masyarakat, walau mereka tidak langsung membuka situsnya," katanya.

Namun, ia mengingatkan bahwa perubahan ini memiliki konsekuensi serius. Berkurangnya jumlah pengunjung berarti lebih sedikit relawan yang menulis dan memperbarui artikel, serta menurunnya jumlah donatur yang membantu pendanaan operasional.

"Dengan makin sedikit orang yang mengakses Wikipedia maka jumlah sukarelawan dan penyumbang juga ikut berkurang," jelasnya.

Miller juga menyerukan agar perusahaan pengembang AI dan platform media sosial lebih terbuka dalam mencantumkan sumber informasi.

Wikimedia, katanya, kini sedang mengembangkan kerangka kerja baru untuk memastikan atribusi yang tepat bagi konten, memperluas jangkauan pembaca, dan menarik lebih banyak kontributor baru.

Miller juga mengajak masyarakat untuk aktif menjaga kredibilitas pengetahuan di internet.

"Saat mencari informasi secara daring, pastikan untuk membaca kutipan dan menelusuri sumber aslinya," pesannya.

"Bicaralah kepada orang-orang di sekitar Anda tentang pentingnya pengetahuan yang dikurasi manusia. Ingat, bahwa informasi yang digunakan AI generatif berasal dari kerja keras orang-orang nyata yang layak mendapatkan dukungan," tambahnya.

Wikipedia adalah ensiklopedia daring gratis yang memungkinkan siapa pun berkontribusi dalam memperbarui isinya.

Sejak berdiri pada 2001, platform ini berkembang menjadi satu di antara situs web paling banyak dikunjungi di dunia dan menjadi referensi utama bagi jutaan pengguna internet di berbagai negara.

Wikipedia tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga contoh nyata kolaborasi global dalam membangun basis pengetahuan bersama. Namun, seiring munculnya teknologi baru seperti kecerdasan buatan, cara orang mencari dan mengonsumsi informasi pun ikut berubah.

Di sisi lain, tren pemanfaatan kecerdasan buatan terus meluas. Yahoo Jepang baru saja mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan seluruh 11.000 karyawannya menggunakan teknologi Generative AI dalam pekerjaan sehari-hari.

Langkah ini ditargetkan untuk menggandakan produktivitas sebelum tahun 2028.

Seperti dilaporkan TechRadar, Selasa lalu, kebijakan ini akan dimulai dengan mengotomatisasi sekitar 30 persen dari pekerjaan harian pegawai.

Aktivitas seperti mencari informasi, membuat laporan, merangkum rapat, melakukan proofreading, hingga mengelola biaya operasional akan ditangani oleh sistem berbasis AI.

Yahoo Jepang, yang juga menaungi aplikasi perpesanan LINE, mengembangkan berbagai alat bantu internal berbasis AI, termasuk SeekAI, yang mampu menjalankan perintah berbasis prompt seperti menyusun agenda rapat atau mengisi formulir biaya.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja sekaligus mendorong inovasi. Dengan berkurangnya beban tugas rutin, karyawan dapat lebih fokus pada pemikiran strategis, komunikasi lintas tim, serta pengambilan keputusan penting yang memiliki nilai tambah lebih tinggi bagi perusahaan.

Sumber: merdeka.com