DPR Dukung Pengajaran Bahasa Portugis di Sekolah Indonesia, Dinilai Perkaya Kompetensi Global Siswa

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan tersebut. Ia menilai pengajaran bahasa Portugis dapat memperkaya kompetensi linguistik siswa Indonesia.

Namun, ia juga menekankan perlunya perencanaan matang agar implementasi program ini berjalan efektif dan memiliki manfaat jangka panjang.

"Pemerintah perlu memastikan bahwa pengajaran bahasa Portugis memiliki dasar yang kuat, baik dari sisi manfaat strategis, relevansi diplomatik, maupun kebutuhan masa depan siswa," ujar Lalu.

Ia menambahkan, Kementerian Pendidikan perlu melakukan kajian menyeluruh mengenai potensi kerja sama dengan negara-negara berbahasa Portugis seperti Brasil, Portugal, dan Timor Leste.

Kajian tersebut penting untuk menentukan pola pembelajaran yang sesuai, sekaligus menyesuaikan dengan kurikulum nasional yang sudah padat.

Menurutnya, kebijakan bahasa asing di dunia pendidikan harus dirancang dengan cermat agar benar-benar memperkuat daya saing global pelajar Indonesia.

Meski begitu, ia mengingatkan agar langkah ini tidak sampai menggeser posisi bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai identitas kebangsaan yang wajib dilestarikan.

Dalam pertemuan dengan Presiden Brasil, Presiden Prabowo menegaskan arti penting kerja sama kedua negara. Ia menyebut, pengajaran bahasa Portugis akan menjadi simbol kedekatan dan jembatan budaya antara Indonesia dan dunia berbahasa Portugis.

"Sebagai bukti kami memandang Brasil sangat penting, saya telah merumuskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah," ujar Prabowo.

Untuk merealisasikan kebijakan ini, Presiden Prabowo telah menugaskan dua menteri: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto.

Keduanya diminta menyusun kurikulum bahasa Portugis untuk diterapkan secara bertahap di sekolah dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Penyusunan kurikulum ini menjadi tahap awal dalam pelaksanaan program, yang diharapkan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Pemerintah optimistis, pengajaran bahasa Portugis tidak hanya akan memperkaya kompetensi siswa Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi negara dalam hubungan internasional dan kerja sama global di masa depan.

Sumber: merdeka.com