Sukses


Amazon PHK 14 Ribu Karyawan, Dorong Transformasi dengan Investasi AI

Dampak investasi AI, Amazon mem-PHK 14 ribu karyawannya.

Bola.com, Jakarta - Amazon mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 14.000 karyawan di sektor korporat sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk mengefisiensikan operasional.

Keputusan ini menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan, seiring komitmen Amazon untuk berinvestasi pada teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI) generatif.

Dalam unggahan blog yang dikutip CNBC, Amazon menyatakan PHK ini bertujuan menciptakan struktur organisasi yang lebih ramping dan efisien.

Beth Galetti, Senior Vice President of People Experience and Technology Amazon, menekankan peran AI dalam transformasi perusahaan.

"Generasi AI ini adalah teknologi paling transformatif yang pernah kita lihat sejak internet, dan memungkinkan perusahaan untuk berinovasi jauh lebih cepat dari pada sebelumnya (di segmen pasar yang sudah ada maupun yang benar-benar baru)," ujar Galetti.

"Kami yakin bahwa kami perlu lebih terorganisasi, dengan lebih sedikit lapisan dan lebih banyak kepemilikan, untuk bergerak secepat mungkin bagi pelanggan dan bisnis kami," imbuhnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

PHK Terbesar di Industri Teknologi Sejak 2020

Langkah Amazon menambah daftar panjang perusahaan teknologi yang melakukan efisiensi di 2025. Data dari Layoffs.fyi menunjukkan pemangkasan ini menjadi yang terbesar sejak 2020.

Hingga Oktober, lebih dari 200 perusahaan teknologi global telah memberhentikan sekitar 98.000 karyawan. Beberapa di antaranya, seperti Microsoft, memangkas sekitar 15.000 posisi, sementara Meta menghapus 600 pekerjaan di divisi AI.

Google dan Salesforce juga melakukan PHK serupa, mengacu pada efisiensi dan pemanfaatan teknologi AI.

Sejak 2022, Amazon telah mengurangi lebih dari 27.000 pegawai melalui beberapa tahap pemangkasan. PHK terbaru ini merupakan bagian dari program efisiensi biaya yang digagas CEO Amazon, Andy Jassy, sejak pandemi Covid-19.

"Perusahaan kami sedang mengupayakan harmonisasi struktur perusahaan dengan mengurangi jumlah manajer dan mempercepat proses kerja," ungkap Jassy dalam memo internal.

Ia menekankan bahwa penerapan AI generatif akan memengaruhi struktur tenaga kerja, di mana beberapa posisi menjadi tidak diperlukan lagi, tetapi juga membuka peluang baru di bidang teknologi dan pengembangan sistem AI.

3 dari 4 halaman

1,5 Juta Karyawan di Seluruh Dunia

Amazon merupakan perusahaan swasta terbesar kedua di AS setelah Walmart, dengan lebih dari 1,54 juta karyawan global per akhir kuartal kedua 2025. Sebagian besar bekerja di gudang dan pusat distribusi, sementara tenaga kerja di divisi korporat sekitar 350.000 orang.

Divisi yang paling terdampak PHK ini meliputi Amazon Web Services (AWS), ritel, komunikasi, dan perangkat pintar. Jumlah 14.000 karyawan yang diberhentikan setara 4 persen dari total tenaga kerja di sektor tersebut.

Gelombang PHK di sektor teknologi global meningkat dalam dua tahun terakhir, dipicu tekanan ekonomi akibat inflasi tinggi dan suku bunga meningkat.

Pada 2023, sektor ini mencatat lebih dari 260.000 pekerjaan hilang dari hampir 1.200 perusahaan.

4 dari 4 halaman

Dampak Ekonomi dan Transformasi Industri

Selain faktor ekonomi, kemajuan AI generatif mendorong perusahaan besar melakukan restrukturisasi. Banyak posisi administratif dan pendukung mulai digantikan sistem otomatis berbasis AI, mengubah lanskap pekerjaan.

Andy Jassy menegaskan perubahan ini tidak bisa dihindari.

"Dalam beberapa tahun ke depan, kami mungkin akan membutuhkan lebih sedikit orang untuk jenis pekerjaan tertentu, dan lebih banyak tenaga ahli di bidang baru yang berhubungan dengan AI," katanya.

Kendati keputusan ini berat, Jassy menekankan langkah tersebut penting bagi Amazon untuk tetap kompetitif dan efisien di tengah transformasi industri teknologi global.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer