Mentrans Tegaskan Peningkatan Standar Rumah Transmigrasi Menjadi Tipe 45

Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan bahwa penetapan tipe 45 sebagai standar nasional merupakan langkah strategis.

Dengan menyediakan sedikitnya dua kamar tidur di setiap rumah, pemerintah ingin mencegah kondisi di mana anak-anak dan orang tua berbagi ruang tidur, yang dinilai kurang ideal secara psikologis.

Selama ini, mayoritas rumah transmigrasi masih mengacu pada tipe 36, meski beberapa lokasi sudah memulai pembangunan tipe 45 sebagai bagian dari masa transisi.

Mulai tahun depan, seluruh pembangunan hunian transmigrasi akan mengadopsi tipe 45 sebagai acuan wajib.

Peningkatan tipe rumah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hunian secara signifikan dan lebih sesuai dengan kebutuhan keluarga masa kini. Pemerintah juga membuka ruang dialog untuk menyesuaikan program dengan kebutuhan warga di lapangan.

Selain peningkatan kualitas hunian, Mentrans menekankan pentingnya jaminan hukum atas kepemilikan lahan. Ia meminta agar tidak ada lagi penundaan dalam penerbitan sertifikat hak milik bagi transmigran.

Setiap peserta program harus langsung mendapatkan kepastian hak atas tanah sejak awal penempatan.

Langkah tersebut bertujuan menghindari persoalan berkepanjangan yang kerap muncul terkait status lahan. Pemerintah ingin memastikan bahwa transmigran memperoleh perlindungan hukum yang jelas sehingga mereka dapat hidup lebih tenang dan produktif.

Pengawasan program transmigrasi juga akan diperketat. Iftitah menyatakan bahwa pemerintah akan menerapkan daftar hitam bagi penerima rumah yang menjual aset tanpa alasan yang dibenarkan.

Aturan ini dimaksudkan agar program tetap menyasar keluarga yang membutuhkan bantuan.

Mentrans menegaskan bahwa pengembangan kawasan transmigrasi tidak hanya fokus pada penyediaan rumah.

Pemerintah ingin memastikan fasilitas pendukung seperti sekolah, layanan kesehatan, serta peluang pekerjaan turut tersedia. Dengan demikian, warga tidak hanya mendapatkan hunian, tetapi juga kesempatan hidup yang lebih baik.

Keberadaan infrastruktur dan fasilitas dasar tersebut dinilai penting untuk menciptakan lingkungan yang maju dan sejahtera. Upaya ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kawasan transmigrasi.

Kementerian Transmigrasi menegaskan bahwa peningkatan kualitas rumah, penguatan fasilitas, dan kepastian hak tanah akan menjadi fondasi penting bagi masa depan warga transmigran.

Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan terkait hunian dan pengelolaan lahan, sebagai bagian dari perbaikan berkelanjutan yang terus diupayakan pemerintah.

Sumber: merdeka.com