Laporkan Impor Ilegal Lewat Hotline WhatsApp Kementan

Selain beras, pengungkapan tersebut juga menyita sejumlah komoditas lain, antara lain:

• Gula pasir 4,5 ton
• Minyak goreng 2,04 ton
• Tepung terigu 600 kilogram
• Susu 900 liter
• Parfum 240 pieces
• Mie impor 360 pieces
• Frozen food 30 dus

Amran memberikan penegasan.

"Ironisnya, kita produsen minyak goreng terbesar dunia, tapi ada yang mencoba memasukkan secara ilegal. Ini menjadi perhatian bersama," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk Kapolda, Pangdam, dan Gubernur setempat, untuk memastikan tidak ada salah persepsi dalam penanganan kasus.

"Kita jaga Republik ini bersama. Di belakang kami ada 160 juta petani, termasuk 115 juta petani padi. Mereka harus dilindungi. Ke mana lagi mereka bisa mengadu kalau bukan kepada kami?" tegas Amran.

Dalam kasus ini, lima anak buah kapal (ABK) ditangkap. Meski belum dipastikan secara pasti asal barang, Amran menyebut dugaan impor ilegal melalui jalur tikus ke Batam berasal dari Thailand.

Amran menekankan pentingnya menjaga program swasembada pangan.

"Rencana empat tahun untuk swasembada akan tercapai. Insyaallah tahun ini sudah swasembada. Dampak 1 liter atau 1 ton sama karena memengaruhi psikologi petani. Petani kita harus dijaga bersama. Presiden juga menegaskan, pada 2025 kita tidak akan lagi mengimpor," kata Amran.

Sumber: merdeka.com