Sukses


Isu Merger GoTo-Grab: Danantara Belum Terlibat, Masih Tahap Awal

CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menjelaskan posisi pihaknya dalam wacana merger GoTo dan Grab.

Bola.com, Jakarta - Rosan Roeslani, CEO BPI Danantara, menegaskan bahwa pihaknya belum ikut terlibat dalam isu merger antara GoTo dan Grab yang sedang ramai diperbincangkan.

Menurut Rosan, saat ini proses masih berada sepenuhnya di tangan kedua perusahaan.

"Ya, itu kan mereka sedang berjalan dulu, biarkan dulu itu berlangsung," ujar Rosan, ditemui usai menghadiri PLN CEO Forum di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (26-11-2025).

Rosan menambahkan bahwa perkembangan terkait kemungkinan konsolidasi ini masih berada pada tahap awal dan sebaiknya diberikan ruang agar berjalan secara alami.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Danantara Siap Memberi Dukungan Jika Layak

Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menekankan bahwa pihaknya tetap membuka peluang untuk memberikan dukungan asalkan proses merger tersebut jelas dan memiliki nilai ekonomi yang sepadan.

Pandu menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepatuhan pada regulasi dan pencapaian keuntungan komersial.

"Mereka harus mengikuti B2B, kami lihat prosesnya. Nantinya kami pasti akan support, tapi kami lihat dulu. Yang penting dari sisi commercial return juga harus ada," jelas Pandu.

3 dari 3 halaman

Perlu Kehati-hatian

Pandu mengingatkan bahwa GoTo maupun Grab adalah perusahaan terbuka (Tbk) sehingga setiap langkah strategis harus sesuai dengan tata kelola perusahaan publik.

Selain itu, menurut Pandu, masukan pemerintah tetap menjadi faktor penting untuk memastikan proses merger berjalan sesuai arah kebijakan ekonomi digital nasional. Namun, keputusan akhir tetap mengacu pada logika bisnis kedua perusahaan.

"Jadi, kami harus menjaga itu. Tapi, tentu mendengarkan masukan pemerintah itu baik. Yang penting tetap fokus B2B antara kedua perusahaan. Jangan lupa, keduanya perusahaan Tbk, jadi kami harus hati-hati bicara," ucapnya.

 

Sumber: merdeka.com

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer