Sukses


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kalah dari Malaysia dan Thailand, Zulhas: Padahal Dulu Sempat Setara

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, mengingatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia cepat dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN.

Bola.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, mengingatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia cepat dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN. 

Menurut Zulkifli,selama beberapa tahun terakhir memang pertunjukan ekonomi Indonesia menunjukkan kemajuan. Namun, laju tersebut masih kalah dengan Malaysia dan Thailand. 

"Beberapa tahun ini berkembang maju juga tapi negara lain lebih cepat," kata Zulkifli Hasan dalam acara Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi, di Jakarta, Senin (8/12).

Ia mencontohkan Malaysia yang kini telah mencapai pendapatan per kapita sekitar USD 12.000, sementara Thailand hampir menyentuh USD 8.000. Angka tersebut jauh di atas Indonesia, meski pada masa lalu posisi Indonesia sempat setara dengan negara-negara tersebut.

"Kalau kita lihat sekarang Malaysia itu income per kapita nya sudah USD 12.000, Thailand itu sudah hampir USD 8.000 kita enggak usah cerita atau China atau Korea Selatan, jauh," ujarnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Indonesia Butuh Langkah Luar Biasa

Menurutnya, ketertinggalan ini menunjukkan Indonesia membutuhkan langkah luar biasa agar tidak semakin tertinggal dalam persaingan ekonomi regional.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini menegaskan, perbandingan tersebut bukan untuk merendahkan capaian Indonesia, melainkan sebagai alarm agar negara berani melakukan koreksi arah pembangunan. Ia menilai, tanpa intervensi yang kuat, jarak ekonomi Indonesia dengan negara tetangga akan semakin lebar.

Ia mengingatkan bahwa negara-negara yang kini melesat cepat berani mengambil keputusan strategis, termasuk memperkuat peran negara dalam mengawal industrialisasi dan peningkatan nilai tambah ekonomi. Sementara Indonesia, menurutnya, terlalu lama terjebak dalam pola yang kurang agresif.

"Yang dulu hampir setara kalau enggak kita balik" ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Tak Boleh Hanya Jadi Penonton

Menghadapi kondisi tersebut, Zulhas menilai negara tidak boleh hanya menjadi penonton. Ia menegaskan, negara harus keluar dan mengambil peran aktif dalam mendorong transformasi ekonomi nasional agar ketertinggalan dapat dikejar.

Menurutnya, langkah strategis seperti pembentukan Danantara merupakan bentuk kehadiran negara dalam merespons tantangan ekonomi. Negara dituntut menjadi kekuatan penggerak, bukan sekadar regulator, untuk memastikan pembangunan berjalan lebih cepat dan terarah.

"Oleh karena itu, negara mesti keluar maka lahirlah Danantara. Danantara akan menggerakkan hilirisasi di berbagai sektor," pungkasnya. 

Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer