Kapal Portugis Berusia 500 Tahun Muncul dari Pasir Gurun, Berisi Harta Karun

Berbeda dari bangkai kapal pada umumnya yang berada di dasar laut, Bom Jesus justru ditemukan terkubur ratusan meter dari pantai.

Lingkungan hiper-kering gurun menciptakan kondisi yang berfungsi layaknya ruang penyimpanan alami sehingga kayu kapal, logam, hingga serpihan kain masih bertahan.

"Ini bukan sekadar situs arkeologi; ini adalah kapsul waktu ekonomi dari Zaman Penjelajahan," ujar Dr. Bruno Werz, Direktur African Institute for Marine and Underwater Research, Exploration and Education (AIMURE), dikutip dari Dailygalaxy.

Penelitian yang dilakukan terhadap muatan kapal menemukan sejumlah batangan tembaga dengan cap keluarga bankir Fugger, yang menunjukkan keterlibatan jaringan finansial Jerman dalam ekspedisi laut Portugis menuju Asia.

Selain itu, banyaknya koin emas excelentes dari Spanyol mengisyaratkan adanya kerja sama modal antara pengusaha Iberia dalam armada tahun 1533 tersebut.

Tidak seperti banyak temuan bawah air bernilai tinggi yang kerap memicu perselisihan antarnegara, bangkai Bom Jesus langsung dinyatakan sebagai milik Namibia.

Berdasarkan Konvensi UNESCO 2001 tentang Warisan Budaya Bawah Air, bangkai kapal itu berada dalam yurisdiksi Namibia, dan Portugal sebagai negara asal kapal tak mengajukan klaim apa pun.

"Inilah contoh terbaik bagaimana kerja sama internasional seharusnya berjalan. Tidak ada keraguan bahwa kapal ini milik Namibia," ujar sejarawan maritim, Alexandre Monteiro, dalam wawancara dengan National Geographic.

Diperkirakan sekitar 300 orang, termasuk pelaut, rohaniwan, dan prajurit, terdapat di atas kapal saat Bom Jesus menghilang.

Namun, dari ekskavasi yang dilakukan, hanya satu bagian kecil tubuh manusia yang ditemukan, yaitu tulang jari kaki yang masih berada di dalam sepatu yang telah membusuk.

"Gurun ini tampak sunyi, tetapi pada 1533 bisa saja menyediakan air, makanan, bahkan kontak dengan komunitas San bagi para penyintas," kata Dr. Dieter Noli, arkeolog utama yang memimpin proses penggalian.

Sumber: merdeka.com