Terima 7.219 Laporan Penipuan, Bea Cukai Perkuat Edukasi Publik

Di lapangan, banyak masyarakat belum memahami prosedur resmi untuk memeriksa informasi atau melakukan pelaporan.

"Kebingungan ini membuat korban tidak tahu harus memeriksa atau melapor ke mana sehingga pelaku dengan mudah menjalankan aksinya," jelas Nirwala.

Sebagai respons atas meningkatnya penipuan digital, Bea Cukai meluncurkan kampanye edukatif bertajuk STOP-CEK-LAPOR.

Gerakan ini dirancang untuk membantu masyarakat mengenali pola penipuan, memastikan keabsahan informasi, hingga melaporkan aksi kriminal yang mengatasnamakan Bea Cukai.

"Ini menjadi alasan besar kampanye STOP-CEK-LAPOR hadir, yaitu untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan tersebut, sekaligus membantu masyarakat mengidentifikasi tanda-tanda penipuan sejak awal," kata Nirwala.

Melalui kampanye tersebut, Bea Cukai memperkenalkan tiga langkah sederhana:

1. STOP: masyarakat diminta menahan diri dan tidak langsung menanggapi pesan mencurigakan, termasuk tidak tergesa-gesa mengklik tautan, mengirim data, atau melakukan transfer.
2. CEK: informasi wajib diverifikasi melalui kanal resmi, seperti Bravo Bea Cukai 1500225, situs beacukai.go.id, atau akun media sosial resmi Bea Cukai.
3. LAPOR: jika masyarakat menemukan indikasi penipuan, laporan dapat disampaikan melalui kanal pengaduan terintegrasi Bea Cukai atau Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) apabila kerugian sudah terjadi.

"Tidak perlu panik. Dalam prosedur resmi, pengguna jasa punya waktu beberapa hari untuk melakukan pembayaran sesuai tagihan yang diterbitkan, tidak ada kewajiban untuk mentransfer uang saat itu juga. Selain itu, Bea Cukai tidak pernah meminta pembayaran melalui rekening pribadi. Jadi, kalau ada pihak yang mengaku petugas Bea Cukai meminta pembayaran lewat pesan dan rekening pribadi, itu sudah pasti penipuan," tegas Nirwala.

Untuk memperkuat kampanye tersebut, Bea Cukai merilis laman AmanBersama melalui situs resmi beacukai.go.id/amanbersama.

Laman ini menyediakan informasi mengenai berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai, panduan lengkap cara memeriksa dan melapor, serta akses langsung ke kanal pengaduan.

Sumber: merdeka.com