Menkeu Purbaya Tanggapi Kritik Hashim Djojohadikusumo soal Sistem Pajak dan Bea Cukai

Peningkatan sistem ini tidak hanya dimaksudkan untuk memperbesar penerimaan, tetapi juga mempermudah pengawasan lapangan.

Dengan sistem yang lebih modern dan terintegrasi, potensi manipulasi data diharapkan dapat ditekan secara signifikan.

Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan teknologi yang diusulkan untuk memantau produksi rokok memungkinkan data masuk secara otomatis ke sistem keuangan Bea dan Cukai sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada pelaporan manual.

Setiap produk rokok akan diberi kode khusus yang bisa dipindai lewat ponsel atau alat tertentu. Dari kode ini, petugas dapat mengetahui asal rokok, jalur distribusi, hingga status cukainya sehingga pengawasan menjadi lebih mudah dan transparan.

"Jadi, nanti rokok langsung dimonitor sama alat itu. Langsung masuk ke sistem keuangan di Bea Cukai. Kalau jadi ya, di-cukainya itu ada kode khusus. Pakai handphone atau alat khusus bisa ketahuan. Rokok mana, dari mana, jalurnya jadi jelas, dan pengawasannya lebih gampang," jelas Purbaya.

Selain cukai, Kementerian Keuangan meninjau kemungkinan digitalisasi pajak, khususnya untuk perdagangan lintas negara. Namun, Purbaya mengakui langkah ini lebih kompleks dibanding otomatisasi cukai rokok.

Sistem yang ditawarkan vendor internasional dinilai belum sepenuhnya siap dan masih perlu penyesuaian agar sesuai kebutuhan Indonesia.

"Satu lagi, otomatisasi pajak juga sedang didigitalisasi untuk perdagangan ke luar negeri, itu sedang kami pelajari. Cuma kelihatannya agak berat karena sistemnya belum siap, yang ditawarkan oleh vendornya," ucap Purbaya.