Superbank Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia, Perkuat Ekspansi Layanan Digital

Mengacu pada prospektus, sekitar 70 persen dana IPO dialokasikan sebagai modal kerja, khususnya untuk memperkuat penyaluran kredit ke segmen underbanked, baik ritel maupun UMKM. Segmen ini menjadi fokus utama pertumbuhan Superbank ke depan.

Sisa dana sekitar 30 persen akan digunakan untuk belanja modal, mencakup pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, sistem pembayaran digital, infrastruktur teknologi informasi, penguatan sistem operasional, hingga investasi jangka panjang pada kecerdasan buatan, analitik data, dan keamanan siber.

"Pencatatan saham hari ini membuka babak baru dalam Journey of Trust Superbank. Perjalanan ini dimulai dari kepercayaan yang diberikan oleh OJK kepada Superbank untuk bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital yang memiliki misi untuk melayani segmen underbanked, diperkuat oleh keyakinan para pemegang saham, yang semakin kukuh dengan kepercayaan jutaan nasabah yang menggunakan layanan kami. Sebagai perusahaan publik, kami berkomitmen untuk terus menjaga dan menumbuhkan kepercayaan tersebut, sekaligus memperluas akses layanan keuangan bagi lebih banyak masyarakat Indonesia, Superbank For All," ujar Tigor M. Siahaan, Presiden Direktur Superbank.

Sejak bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital, Superbank mengedepankan model bisnis digital-first dengan memanfaatkan ekosistem Grab dan OVO. Strategi ini memungkinkan perseroan menjangkau jutaan pengguna melalui platform yang sudah akrab dan dipercaya masyarakat.

Langkah awal strategi tersebut dijalankan pada 2024, ketika Superbank menjadi bank dengan layanan digital pertama di Indonesia yang memudahkan pengguna dan mitra Grab untuk membuka rekening, menabung, serta menggunakan rekening tersebut sebagai metode pembayaran langsung di aplikasi Grab tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.

Inovasi berlanjut pada 2025 melalui peluncuran berbagai produk berbasis ekosistem. Satu di antaranya adalah OVO Nabung by Superbank, produk rekening e-wallet yang memungkinkan pengguna OVO menabung secara instan dan aman langsung dari aplikasi OVO dengan bunga lima persen per tahun.

Superbank juga menghadirkan Kartu Untung, produk tabungan berbasis gamifikasi hasil kolaborasi dengan KakaoBank.

Penerapan strategi berbasis ekosistem ini dinilai efektif dalam membangun kredibilitas, mempercepat adopsi layanan, serta menyederhanakan pengalaman perbankan dalam aktivitas sehari-hari nasabah.

Sejak aplikasi digital Superbank diluncurkan pada Juni 2024, perseroan telah melayani lebih dari lima juta nasabah dengan tingkat keterlibatan yang terus meningkat.

Perkembangan tersebut tecermin dari lonjakan rata-rata transaksi harian yang tumbuh lebih dari 40 persen pada kuartal III 2025 dibandingkan periode sebelumnya, dengan jumlah transaksi yang diproses telah melampaui 1 juta transaksi per hari.

Selanjutnya, Superbank berencana memperkuat sinergi ekosistem digital Grab-OVO dan Emtek di Indonesia, serta memaksimalkan dukungan para pemegang saham strategis lainnya, yakni Singtel, KakaoBank, dan GXS.

Perpaduan antara kapabilitas teknologi, luasnya jangkauan ekosistem, serta pengalaman perbankan regional diharapkan makin mengukuhkan posisi Superbank dalam menghadirkan layanan keuangan yang inklusif, relevan, dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.