Planetarium Jakarta Akhirnya Kembali Beroperasi, Ini Alasan Penutupannya 13 Tahun Lalu

Sejak 2012, Planetarium Jakarta telah resmi tutup, dan sejak saat itu, fasilitas ini tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Penutupan yang berlangsung selama 13 tahun ini telah menimbulkan rasa rindu di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang menjadikan Planetarium sebagai sumber pengetahuan tentang astronomi.

Pada 2019, Planetarium Jakarta kembali ditutup sebagai bagian dari rencana revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Namun, proses revitalisasi tersebut mengalami kendala dari tahun 2021 hingga 2024, yang mengakibatkan penundaan dalam pembukaan kembali fasilitas ini.

Selain itu, dampak pandemi COVID-19 yang mulai dirasakan sejak Maret 2020 juga turut memperpanjang masa penutupan. Sejak penutupan tersebut pada tahun 2020, Planetarium Jakarta tidak beroperasi hingga bulan Oktober 2024, saat revitalisasi dan perbaikan teknis mulai dilakukan.

Masyarakat sangat menantikan pembukaan kembali Planetarium yang telah lama dirindukan ini, dan pada Desember 2025, harapan tersebut akhirnya terwujud.

Penutupan Planetarium Jakarta selama bertahun-tahun disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk revitalisasi kawasan, masalah teknis, dan adanya dualisme dalam pengelolaan.

Salah satu penyebab utama penutupan adalah revitalisasi Taman Ismail Marzuki yang dimulai pada tahun 2019, di mana pemerintah DKI Jakarta merencanakan perbaikan besar-besaran untuk meningkatkan fasilitas tersebut. Selain itu, kendala teknis juga menjadi penghambat operasional Planetarium, terutama terkait dengan kondisi proyektor yang belum diperbaiki, sehingga Planetarium tidak dapat berfungsi sebagai sarana edukasi yang diharapkan.

Di samping itu, dualisme pengelolaan antara Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menambah kompleksitas dalam pengelolaan fasilitas ini. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak tahun 2020 juga memaksa penutupan sementara Planetarium.

Penutupan ini diambil sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus dan melindungi kesehatan masyarakat. Semua faktor tersebut berkontribusi pada keputusan untuk menutup Planetarium Jakarta selama lebih dari satu dekade.

Setelah lebih dari satu dekade tidak beroperasi, Planetarium Jakarta resmi dibuka kembali untuk pengunjung pada tanggal 23 Desember 2025. Acara peresmiannya dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang menegaskan bahwa pembukaan ini adalah langkah krusial untuk meningkatkan pemahaman sains di masyarakat.

Planetarium kini hadir dengan tampilan yang lebih modern dan menarik. Beberapa pembaruan yang signifikan telah dilakukan, termasuk penerapan teknologi proyeksi terkini serta penggunaan kecerdasan buatan (AI) sebagai pemandu visual dalam setiap pertunjukan.

Pembaruan ini diharapkan dapat menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik bagi setiap pengunjung yang datang. Selain itu, konsep pembelajaran yang interaktif serta konten pertunjukan yang diperbaharui menjadi daya tarik utama, khususnya bagi generasi muda.

Desain interior yang futuristik dan nyaman juga menjadi fokus utama dalam proses revitalisasi ini. Dengan berbagai pembaruan yang telah diterapkan, Planetarium Jakarta diharapkan dapat menjadi tujuan wisata edukatif yang menarik dan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap sains dan astronomi.

Pembukaan kembali Planetarium Jakarta memiliki sejumlah tujuan yang sangat penting, salah satunya adalah untuk meningkatkan literasi sains di kalangan anak muda. Dengan menghidupkan kembali ketertarikan terhadap sains dan astronomi, diharapkan generasi baru akan lebih menyadari pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Planetarium diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana pengembangan kebudayaan dan edukasi bagi masyarakat luas.

Selain itu, Planetarium Jakarta juga memiliki misi untuk menghidupkan kembali aset sejarah yang sudah ada sejak era Presiden Soekarno. Dengan memberikan tiket masuk gratis kepada seluruh pelajar selama tiga bulan pertama, pemerintah berharap dapat menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk belajar tentang astronomi tanpa harus mengeluarkan biaya.

Dengan segala upaya yang dilakukan, Planetarium Jakarta diharapkan dapat menjadi pusat edukasi yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Pembukaan kembali ini merupakan langkah positif dalam mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.