Sukses


Analisis Syamsuddin Umar di Semifinal Euro 2020: Italia Vs Spanyol Adu Taktik, Denmark Bisa Sulitkan Inggris

Bola.com, Makassar - Empat tim semifinalis Euro 2020 bakal unjuk kemampuan di Stadion Wembley, London. Dua tim yang pernah meraih trofi juara di ajang bergengsi antar negara Eropa, Italia dan Spanyol bakal saling sikut pada Rabu (7/7/2021) dinihari WIB.

Sedangkan tuan rumah Inggris yang tak pernah meraih sukses di Piala Eropa akan menghadapi tantangan juara edisi 1992, Denmark, Kamis (8/7/2021) dinihari WIB.

Bermain di kandang sendiri plus penampilan mentereng di 16 Besar dan perempat final membuat Inggris dijagokan meraih gelar pertamanya di ajang Piala Eropa.

Tim asuhan Gareth Southgate juga tercatat sebagai tim yang tak pernah kebobolan dalam lima partai yang mereka mainkan dengan koleksi 8 gol selama Euro 2020. Di mana enam gol di antaranya terjadi pada fase knockout. Masing-masing mengalahkan Jerman dengan skor 2-0 dan melibas Ukrania empat gol tanpa balas.

Dihubungi Bola.com, Senin (5/7/2021), mantan pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar menilai sah-sah saja Inggris menyandang status kandidat juara dengan permainan tim yang dinamis.

Dimata Syamsuddin, The Three Lions menunjukkan cara bertahan dan menyerang dengan sama baik. "Pergerakan pemainnya pun eksplosif dengan memanfaatkan dua sisi sayap untuk mencetak gol," kata Syamsuddin. 

"Buktinya mayoritas gol Inggris tercipta berkat umpan dari sayap serta kejelian mereka memanfaatkan celah kosong lini pertahanan lawan," lanjut Syamsuddin yang membawa skuad Juku Eja meraih trofi juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999/2000 ini.

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 3 halaman

Puji Gareth Southgate

Kejelian dan kepiawaian pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate menjaga kolektivitas serta konsistensi permainan asuhannya selama Euro 2020 juga diapresiasi Syamsuddin.

"Southgate menangani timnas senior Inggris sejak 2016 setelah sebelumnya memegang tim U-21. Durasi yang terbilang lama ini membuat Southgate paham betul dengan karakter pemain dan timnya," papar Syamsuddin.

Tapi, keunggulan dan status tuan rumah tak bisa jadi jaminan mutlak Inggris bisa dengan mudah mengalahkan Denmark. Menurut Syamsuddin, Denmark punya potensi besar untuk menyulitkan Inggris.

Tren permainan Simon Kjaer dkk yang menunjukkan grafik menanjak jadi acuan Syamsuddin. Denmark yang nyaris tersingkir di penyisihan grup setelah takluk ditangan Finladia dan Belanda justru melenggang mulus ke semifinal.

Diawali dengan melibas Rusia 4-1, kemudian menang telak atas Wales dengan skor skor 4-0 serta menekuk Republik Ceko 2-1.Tren positif Denmark ini tak bisa dilepaskan dari peran pelatih Kasper Hjulmand yang menangani tim sejak 1 Agustus 2020 silam.

"Hjulmand mampu membuat timnya jadi solid dengan menata kelemahan lini belakangnya. Memainkan tiga stoper serta menumpuk pemain di lini belakang kala mendapat serangan serta melakukan serangan balik cepat jadi ciri khas Denmark," terang Syamsuddin.

Strategi bermain kolektif dan spartan dengan melepaskan umpan panjang yang cepat ke jantung pertahanan lawan membuat Denmark punya potensi menyulitkan Inggris. Apalagi kalau Inggris terlena karena dominan dalam serangan dan penguasaan bola.

Dari sisi non teknis berupa spirit dan kolektivitas tim, Denmark membuktikannya dengan bangkit secara cepat pasca tumbangnya sang kapten Christian Eriksen ketika menghadapi Finlandia pada laga pembuka penyisihan grup.

"Spirit ala Denmark ini pernah mereka tunjukkan ketika meraih trofi juara Piala Eropa 1992. Saat itu, Denmark menggantikan Yugoslavia dilarang tampil oleh UEFA karena terlibat perang saudara," kata Syamsuddin.

 

3 dari 3 halaman

Adu Taktik Italia kontra Spanyol

Laga semifinal Euro 2020 lainnya yang mempertemukan Italia kontra Spanyol dimata Syamsuddin jadi tontonan menarik untuk ditunggu. Syamsuddin merujuk perjalanan kedua tim sejak penyisihan grup.

Italia misalnya, bersama Roberto Mancini, Gli Azzurri menjelma menjadi tim agresif. Dari lima laga yang telah mereka mainkan, Italia mengoleksi 11 gol. Menariknya, tidak ada satu pun pemain Italia yang masuk dalam dua besar top skor sementara Piala Eropa 2020.

Tercatat ada empat pemain yang sama-sama mencetak dua gol yakni Lorenzo Insigne, Ciro Immobile, Matteo Pessina dan Manuel Locatelli.

Begitu pun dengan Spanyol yang memasukkan tiga nama dalam daftar top skor sementara dengan koleksi sama yakni dua gol. Masing-masing Alvaro Morata, Pablo Sarabia dan Ferran Torres. Total dari lima partainya di Piala Eropa 2020, Spanyol mengoleksi 12 gol

"Fakta ini menunjukkan kedua tim sama-sama memiliki sederet pemain yang punya potensi mencetak gol dengan permainan koleksif dan agresif," ungkap Syamsuddin.

Secata taktik, Syamsuddin menilai Spanyol seperti biasa akan lebih dominan dalam penguasaan bola. Sedang Italia mengandalkan efektivitas dengan visi bermain yang baik. Menurut Syamsuddin, cara bermain Italia hampir mirip dengan Inggris. Di mana mereka terkesan menghindari perebutan bola di lini tengah dengan memaksimalkan serangan lewat sisi sayap.

"Gaya bermain Italia bisa menyulitkan Spanyol yang kerap terlena dengan penguasaan bola. Spanyol memang menjadi tim paling produktif, tapi gawang mereka sudah kebobolan lima gol di waktu normal," papar Syamsuddin.

"Di sinilah kejelian kedua pelatih dalam mengatur waktu dan irama permainan," lanjutnya. 

Video Populer

Foto Populer