Shkodran Mustafi mencetak gol pertama saat Jerman menang 2-0 atas Ukraina pada laga pertama Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (AFP/Martin Bureau)
Bek Jerman, Jerome Boateng, mengamankan bola dari pemain Ukraina, Viktor Kovalenko, pada laga Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (AFP/Martin Bureau)
Pemain Jerman, Julian Draxler, berebut bola dengan pemain Ukraina, Artem Fedetskiy, pada laga Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (AFP/Philippe Huguen)
Pemain Jerman, Shkodran Mustafi, saat mencetak gol pertama ke gawang Ukraina pada laga Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (AFP/Patrik Stollarz)
Pemain Jerman menyambut gol yang dicetak Shkodran Mustafi ke gawang Ukraina pada laga Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (AFP/Patrik Stollarz)
Bek Jerman, Jerome Boateng, menghalau bola yang hampir masuk ke gawangnya saat melawan Ukraina pada laga Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (AFP/Denis Charlet)
Duel antara pemain Jerman, Toni Kroos (kiri), dan pemain Ukraina, Serhiy Sydorchuk, pada laga Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (AFP/Denis Charlet)
Kiper Ukraina, Andriy Pyatov, membuang bola dari kejaran pemain Jerman, Andre Schurrle, pada laga Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (Reuters/Pascal Rossignol)
Pemain Jerman, Bastian Schweinsteiger, menaklukkan kiper Ukraina, Andriy Pyatov, saat mencetak gol kedua Jerman pada laga Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (Reuters/Benoit Tessier)
Ekspresi Bastian Schweinsteiger setelah mencetak gol kedua Jerman ke gawang Ukraina pada laga Grup C Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Senin (13/6/2016) dini hari WIB. (Action Images via Reuters/Carl Recine)
Rombongan atlet tiba kembali di Tanah Air setelah menuntaskan perjuangan mereka di SEA Games 2025 Thailand. Mereka mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (16/12/2025).
Pundi-pundi medali emas kontingen Indonesia di SEA Games 2025 kembali bertambah, Rabu (17/12/2025). Kali ini, medali emas kembali disumbangkan dari nomor panahan recurve beregu putra.
Kontingen Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang di SEA Games 2025. Medali emas ke-62 berhasil diraih dari cabang olahraga atletik nomor Women’s Heptathlon melalui atlet andalan Emilia Nova.
Cabang olahraga dayung kembali mencatatkan prestasi bagi Indonesia di ajang SEA Games 2025, Selasa (16/12/2025). Tim dayung putra Indonesia memborong dua medali emas.
Tim polo air putra Indonesia memetik kemenangan besar pada laga pertama SEA Games 2025. Tim Merah Putih melibas Filipina dengan skor telak 28-3 di Thammsat University Rangsit Campus, Thailand, Senin (15/12/2025).
Rizki Juniansyah kembali meraih kepingan emas dari ajang SEA Games 2025 Thailand. Peraih medali emas Olimpiade 2024 Paris itu turut memecahkan dua rekor sekaligus.
Timnas voli putri Indonesia mengakhiri perjuangan di SEA Games 2025 dengan mempersembahkan medali perunggu. Megawati Hangestri Pertiwi dkk harus bersusah payah menaklukkan Filipina dengan skor 3-1 (28-26, 13-25, 30-28, 26-24).
Dua atlet cabang olahraga menembak Indonesia, Muhammad Iqbal Raia Prabowo/Arista Perdana Putri Darmoyo, sukses menyabet medali emas nomor pistol & rifle 10m air pistol beregu campuran di SEA Games 2025 Thailand pada Senin (15/12/2025).
Timnas voli putra Indonesia berhasil meraih kemenangan perdana di SEA Games 2025 dengan mengalahkan Myanmar, Senin (15/12/2025). Kemenangan atas Myanmar membuat Timnas voli putra Indonesia lolos ke babak semifinal.
Bek sekaligus kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes berjibaku bersama klubnya, Sassuolo meladeni tuan rumah AC Milan pada pekan ke-15 Serie A di San Siro, Minggu (14/12/2025) malam WIB. Kedua tim berduel sengit dengan skor akhir 2-2.
Pembinaan pemain muda menjadi fondasi penting dalam pembangunan sepak bola nasional. Namun, kondisi tersebut belum sepenuhnya terwujud di Indonesia. Hingga saat ini, PSSI masih bertumpu pada Piala Soeratin sebagai ajang utama kompetisi usia muda.