Sukses


    Detik - Detik Menegangkan Pemain Muda Jelang Brasil 2014 : Mereka Pantas Berkiprah di Piala Dunia 2022 ?

    Bola.com, Jakarta - Bersiaplah menyambut Piala Dunia 2022. Pesta sepak bola terakbar empat tahunan besutan FIFA ini akan berlangsung pada 21 November mendatang. Puluhan duel menarik bakal tersuguh setiap harinya, dari mulai fase grup hingga partai final.

    Di Qatar, tak hanya bintang-bintang uzur macam Lionel Messi, Cristiano Ronaldo , Karim Benzema, dan Luka Modric yang bakal berjibaku. Sederet pemain muda seperti Christopher Nkunku (Prancis), Lautaro Martinez (Argentina), Darwin Nunez (Uruguay), Jude Bellingham (Inggris), serta Ansu Fati (Spanyol) juga siap unjuk gigi.

     

    2 dari 8 halaman

    Selalu Dinanti

    Pada Piala Dunia, aksi pemain muda selalu dinanti. Tak sedikit pemain muda suskes menjadikan momen besar ini sebagai batu loncatan ke klub-klub beken Eropa.

    Ketika Afrika Selatan 2010 misalnya, Alexis Sanchez yang berusia 21 tahun tampil impresif bersama Chile. Usai Piala Dunia, Sanchez lalu merapat ke Barcelona dan selanjutnya hijrah ke Arsenal, Manchester United, Inter Milan dan kini memperkuat Marseille.

    Selain Sanchez, nama lain yang juga jadi buah bibir adalah Thomas Muller. Meski Jerman hanya finis di peringkat ketiga, namun Muller mengukuhkan dirinya sebagai Pemain Muda Terbaik. Saat itu dia masih berusia 20 tahun. Ngeri!

     

    3 dari 8 halaman

    Siapa Saja

    Nah, yuk kita intip apa yang pernah terjadi pada delapan tahun silam di Brasil. Jelang Piala Dunia 2014, segerombolan pemain muda dari masing-masing negara juga siap beraksi.

    Namanya pemain muda, mereka tentunya harus berjuang ekstra keras guna mendapatkan tempat di starting XI. Paling tidak mendapat kesempatan menit bermain dari pelatih. Dengan kata lain, jangan sampai jadi camat alias cadangan mati.

    Tak perlu berlama-lama, ini lima pemain yang saat itu digadang-gadang bakal membuat heboh di Piala Dunia 2014 Brasil. Fakta kemudian mencatat, kelimanya happy ending.

     

    4 dari 8 halaman

    Julian Draxler (Jerman)

    Jerman berbenah. Gagal di Piala Dunia 2010 membuat Panser Eropa ngotot kembali mengibarkan panji-panji kebesarannya di langit tertinggi jagat sepak bola. Joachim Loew, sang juru taktik, mempersiapkan mesin tempurnya sedini mungkin.

    Termasuk beberapa pemain muda yang siap bertarung sampai tetes darah terakhir. Satu di antaranya adalah Draxler atau lengkapnya Julian Draxler. Masih "bau kencur", Draxler sosok termuda di deretan amunisi Loew dengan usia 20 tahun.

    Loew punya alasan kuat membawa Draxler, karena gelandang berhati baja itu masuk daftar 10 pemain muda top versi The Guardian.

     

    5 dari 8 halaman

    Xherdan Shaqiri (Swiss)

    Awas, Swiss datang! Itulah kira-kira yang ingin disampaikan rakyat Swiss, terkait jelang kedatangan tim kesayangan ke Brasil. Itu jelas ancaman, mengingat La Nati dihuni banyak pilar nan mumpuni di semua lini seperti Granit Xhaka serta Xherdan Shaqiri.

    Kala itu, Shaqiri memperkuat raksasa Jerman, Bayern Munchen. Hanya saja, winger 22 tahun tersebut gagal bersaing di tim utama Die Roten.

    Jadi, Piala Dunia 2014 merupakan momen tepat guna menumpahkan semua kemarahan sekaligus pembuktian kalau dirinya masih layak disebut sang jagoan.

     

    6 dari 8 halaman

    James Rodriguez (Kolombia)

    Tak banyak bicara, itulah ciri khasnya. James lebih memilih fokus mengasah skill, dari waktu ke waktu. Baginya, tiada hari tanpa latihan.

    Maklum, meski berstatus pemain bintang di Monaco, namun tak ada jaminan kalau dia masuk skuad Timnas Kolombia untuk Piala Dunia 2014 dengan mudah. Soalnya, bos José Pékerman selaku juru taktik, jauh-jauh hari sudah mengingatkan jika dirinya tak bergantung dengan pemain bintang.

    Semua pemain mendapat kesempatan yang sama. Pékerman mengusung misi suci yakni mampu menorehkan sejarah di Piala Dunia 2014. Pékerman pun memanggil semua pemain terbaik, tak terkecuali James yang saat itu masih berusia 22 tahun.

     

    7 dari 8 halaman

    Paul Pogba (Prancis)

    Hari-hari tak lagi berjalan seperti biasanya bagi Didier Deschamps. Sang pelatih punya pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan dengan baik.

    Rakyat Prancis tak lagi berharap, namun mendesak agar Deschamps dan armadanya bisa sukses di Piala Dunia 2014. Hasil buruk empat tahun sebelumnya benar-benar membuat fans Les Bleus jengkel, muak, dan marah.

    Berstatus runner up di edisi 2006, Prancis tersungkur di fase grup. Deschamps lantas mengumpulkan dan bicara dari hati ke hati dengan semua pemain yang akan diboyong ke Brasil, termasuk Pogba. Masih 21 tahun, Pogba adalah bintang Juventus yang sebelumnya disia-siakan di Manchester United.

     

    8 dari 8 halaman

    Romelu Lukaku (Belgia)

    Sebelum Piala Dunia 2014, Lukaku menjelma menjadi monster di Premier League, Inggris. Meski dipandang sebelah mata di Chelsea dengan cara membuangnya ke West Bromwich Albion dan Everton sebagai pemain pinjaman, kepala Lukaku tetap tegak.

    Terbukti, dia bisa mengepak 15 gol Premier League pada musim 2013/2014. Atas dasar itulah, bomber 21 tahun itu dipanggil pulang ke Belgia. Urgent! Belgia tengah mempersiapkan mesin tempur jelang diterjunkan ke Brasil.

    Mission impossible siap dijalani. Lukaku dkk yang tergabung dalam Generas Emas harus bisa bicara banyak kali ini. Soalnya, dalam dua edisi beruntun sebelumnya, The Rode Duivels absen di kompetisi tertinggi.

    Video Populer

    Foto Populer