Sukses


Rio Haryanto, antara Michael Schumacher dan Ayrton Senna

Bola.com, Jakarta - Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, mengaku mengidolakan dua legenda besar Formula 1 (F1), Michael Schumacher dan Ayrton Senna. Kedua driver tersebut menjadi motivator penting di balik kesuksesan pria Solo itu menembus ajang F1 2016.

Seperti diketahui, Rio telah resmi bergabung dengan tim F1, Manor Racing, Kamis (18/2/2016). Dia menjadi pebalap pertama asal Indonesia yang bisa mencicipi ajang balap jet darat paling bergengsi di dunia tersebut. Mimpi besarRio yang terucap sejak masih berusia 8 tahun akhirnya terwujud.

Schumacher adalah sosok penting di balik munculnya cita-cita Rio untuk menjadi pebalap F1. Impian tersebut terucap seusai pria berusia 23 tahun tersebut berfoto bersama dengan legenda F1 asal Jerman itu di Sirkuit Sepang, Malaysia. Saat itu Rio baru berusia 8 tahun. Dia ke Sepang Malaysia diajak oleh kedua orangtuanya untuk menyaksikan balapan F1, termasuk Schumi.

“Setelah bertemu dan berfoto dengan Michael Schumacher, Rio berkata ingin jadi pebalap F1. Dia ingin menjadi seperti Schumacher,” kisah ibunda Rio, Indah Pennywati, kepada bola.com, belum lama ini.

Prestasi Schumacher di ajang F1 hampir tak ada yang menandingi. Dia mengoleksi tujuh gelar juara dunia dan disebut-sebut sebagai pebalap terbaik F1 sepanjang massa. Dia mendominasi lintasan balap jet darat saat memperkuat tim Ferarri. Berkat prestasi gemilangnya, dia dua kali dinobatkan sebagai atlet terbaik dunia.

Michael Schumacher (kiri) dan Ayrton Senna, dua pebalap idola Rio Haryanto. (Dailymotion)

Selain Schumi, Rio juga mengidolakan Senna. Rio mengaku menyukai filosofi pemegang tiga gelar juara dunia F1 asal Brasil tersebut.

“Dia pembalap yang sangat fokus, sangat intens, sangat kritis pada dirinya sendiri. Bisa dibilang dia selalu mengevaluasi dirinya sendiri dengan sangat cermat,” ujar Rio. 

“Jadi saya merasa memang pebalap harus mengevaluasi diri sebanyak-banyaknya supaya bisa improve. Mungkin banyak faktor di balap, ada mobil, teknis, kru, dan tim tim yang harus bekerja sama. Tapi lebih dari itu, dari segi driver sendiri harus memiliki kontrol untuk segalanya. Itu yang saya sukai tentang Ayrton Senna,” imbuh pebalap yang musim lalu memperkuat tim GP2, Campos Racing, tersebut.

Jika dulu hanya mengidolakan pebalap F1, Rio Haryanto kini telah menapakkan kakinya di arena yang dulu juga digeluti Schumacher dan Senna. Jalan putra pasangan Sinyo Haryanto-Indah Pennywati tersebut untuk mengikuti jejak dua tokoh panutannya kini terbuka lebar.

Nikmati foto-foto perjalanan Rio Haryanto menuju F1 di sini

Video Populer

Foto Populer