Sukses


Rendang dan Keram Temani Fedi Fianto Taklukkan Lomba Lari di Kutub Utara

Bola.com, Jakarta - Pelari asal Bandung, Fedi Fianto, berhasil mencetak sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang sukses mengikuti dan finis dalam lomba lari bertajuk FWD North Pole Marathon 2018. Fedi mengatakan kesuksesan tersebut diraih dengan tak mudah.

Fedi Fianto tergabung dalam tim FWD Team Asia bersama 11 orang lainnya yang berasal dari negara-negara di Asia. Dalam lomba lari terdingin di dunia itu, Fedi menempuh jarak 42 kilometer dan finis dengan catatan waktu 7 jam 48 menit dan 19 detik.

Suhu ekstrem yang mencapai minus 33 derajat tak menyurutkan semangat Fedi Fianto untuk meraih hasil terbaik. Selama berlari dia menemui sejumlah kendala seperti kedinginan, kelaparan, dan keram kaki.

"Sebelum mengikuti FWD North Pole Marathon 2018 saya sudah melakukan latihan fisik yang ketat selama tiga bulan. Ketika itu semua ketangguhan badan saya ditempa agar siap mengikuti lomba tersebut," kata Fedi Fiadi kepada Bola.com di Jakarta, Sabtu (28/4/2018).

Fedi yang sudah terbiasa dengan cuaca ekstrem masih merasakan kesulitan ketika mengikuti FWD North Pole Marathon 2018. Namun, tekad yang kuat membuatnya tak mau menyerah.

"Saya sebelumnya memang sudah terbiasa dengan olahraga endurance di cuaca dingin. Waktu itu pernah ikut menaklukkan Gunung Ama Dablam di Nepal yang suhunya minus 40 derajat," ujar Fedi.

"Namun, tetap saja saya menemui sejumlah kesulitan. Contohnya seperti merasa kelaparan ketika berlomba dan tidak bisa makan karena tangan saya sudah membeku. Juga saya merasakan keram pada kilometer 21 yang membuat harus mengulur waktu dengan berjalan," ucap Fedi Fianto.

2 dari 2 halaman

Bekal Rendang

Perjuangan Fedi Fianto menaklukkan FWD North Pole Marathon 2018 tak bisa dipisahkan dari peran rendang. Makanan asli Sumatera Barat yang identik dengan Indonesia itu menjadi teman setia dari konsumsi Fedi selama di Kutub Utara.

Fedi mengaku sengaja membawa bekal rendang agar tak perlu repot beradaptasi dengan makanan setempat. Menurut dia, konsumsi rendang juga membuat badannya lebih bugar.

"Saya bekal rendang dari Indonesia. Bahkan, sempat berbagi dengan sesama rekan pelari. Untuk berlari di suhu ekstrem kan butuh stamina dan tenaga," ujar Fedi.

Tak hanya rendang, Fedi juga membawa membawa nasi berliter-liter ke Kutub Utara. Jadi, kombinasi nasi dan rendang menjadi teman setia Fedi selama di Kutub Utara.

"Ya saya juga bawa berliter-liter nasi. Selain itu, saya juga membawa bekal buah kurma. Namun, ketika berlari kurma tersebut tak bisa dimakan karena tangan saya beku sehingga tak bisa dikeluarkan dari saku jaket," kenang Fedi.

Video Populer

Foto Populer