Sukses


Terkait Virus Corona, Sikap IOC Terkait Olimpiade Tokyo 2020 Masih Sama

Jakarta - Wabah virus Corona yang melanda Jepang secara tidak langsung ikut mengancam perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Tidak sedikit pihak yang khawatir ajang olahaga multievent empat tahunan ini juga bakal terganggu oleh merebaknya virus yang saat ini sudah meluas hingga ke-70 negara itu. 

Seperti diketahui, Jepang menjadi salah satu negara di Asia yang terdampak penyebaran virus Corona model terbaru. Sejauh ini setidaknya sudah 300 kasus ditemukan di Jepang. Enam orang dinyatakan meninggal dunia setelah terjangkit virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 itu. 

Berbagai upaya telah dilakukan Jepang untuk menanggulangi penyebaran virus Corona. Sementara pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 berharap wabah ini bisa mereda agar tidak mengganggu agenda akbar itu. Kegiatan ini rencananya akan berlangsung pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.

Sebelumnya, salah seorang anggota IOC, Dick Pound, kalau panitia mau tidak mau harus membatalkan Olimpiade Tokyo 2020 bila penyebaran virus corona model terbaru akhirnya berubah menjadi pademi. Meski demikian, Dick Pound meminta panitia untuk sementara tetap bekerja seperti biasa.

Terpisah, Menteri Kesehatan Jepang, Seiko Hashimoto, kepada parlemen Jepang, mengatakan bahwa kontrak dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) berbunyi bahwa Olimpiade digelar tahun 2020. Menurut Hashimoto, itu juga bisa berarti ada peluang untuk mengundurnya hingga akhir tahun. 

"Kami akan melakukan semua hal yang kami bisa untuk memastikan Olimpiade Tokyo berjalan sesuai rencana," kata Hashimoto seperti dilansir dari BBC. 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 3 halaman

IOC Enggan Berspekulasi

Virus Corona pertama kali merebak di Wuhan, Tiongkok, pada akhir tahun lalu. Penyebarannya terus meluas dan kini sudah menjangkiti sebanyak 70 negara. Sejak pertama kali merebak, virus corona model terbaru telah menjangkiti lebih dari 95 ribu orang dan menewaskan 3.283 di antaranya.

Untuk membatasi penyebaran virus ini, sejumlah agenda olahraga di berbagai negara terpaksa dibatalkan, mulai dari Kejuaraan Dunia Atletik Dalam Ruangan di Tiongkok hingga ajang MotoGP di Qatar dan Thailand. Virus Corona juga mengacaukan jadwal pertandingan Serie A di Italia. 

IOC sebagai induk olahraga dunia telah menggelar rapat rutin di markasnya Lausanne, Swiss, Rabu kemarin. Pertemuan ini juga dihadiri satuan tugas (Satgas) virus Corona dan panitia lokal Olimpiade 2020. Dan menurut Presiden IOC, Thomas Bach, seluruhnya berkomitmen terhadap Olimpiade 2020.

Bach menegaskan, pihaknya tidak ingin menyiram bensin ke api terkait berbagai skenario seputar Olimpiade Tokyo 2020. Namun Bach juga tidak menutup kemungkinan untuk meninjau ulang kuota peserta di setiap cabang olahraga bila ada atlet yang batal karena khawatir terinfeksi virus Corona. 

"Ini menantang tapi saya juga harus katakan saya sangat bangga dengan pergerakan Olimpiade dan solidaritas luar biasa dari semua orang untuk mengatasi masalah ini," kata Bach dilansir dari BBC.

"Saya bisa meyakinkan kalian, aku tidak akan bosan mengulang pernyataanku dari kemarin, dan kita tidak terjebak dalam spekulasi," beber Bach yang percaya Olimpiade 2020 bakal berjalan tepat waktu. 

"Saya ingin mendorong semua atlet untuk melanjutkan persiapan mereka dengan penuh percaya diri dan semangat penuh," kata pria asal Jerman itu beberapa waktu lalu.

3 dari 3 halaman

Pangkas Rute Pawai Obor

Olimpiade Tokyo 2020 rencananya akan diikuti oleh 206 negara, termasuk Indonesia. Bagi para atlet, ajang ini merupakan puncak dari persaingan mereka untuk menjadi yang terbaik di cabangnya.  

Menurut IOC, sebanyak 4,5 juta tiket sudah terjual dan 8 juta lainnya sudah dipesan. Sebagai langkah antisipasi terhadap penularan virus Corona, panitia lokal sudah sepakat untuk mengurangi pos estafet bagi pawai obor setelah proses pengambilan api dilakukan di Yunani, pekan depan. 

Sumber asli: Liputan6.com

Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon, Published 5/3/2020)

 

 

Video Populer

Foto Populer