Sukses


Pandemi Corona, Perdana Menteri Jepang Beri Sinyal Penundaan Olimpiade Tokyo 2020

Bola.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mulai memberi sinyal berbeda terkait perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Dia memberi isyarat mulai bisa menerima skenario penundaan Olimpiade 2020 akibat pandemi virus corona (COVID-19). 

Olimpiade Tokyo 2020 rencananya bergulir pada 24 Juli. Namun, pesta olahraga terbesar di dunia terancam ditunda karena wabah corona belum juga mereda, bahkan makin menyebar ke berbagai negara di dunia. 

Abe dan kabinetnya, termasuk penyelenggara Olimpiado Tokyo san Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, sampai beberapa hari lalu masih ngotot Olimpiade 2020 bisa berjalan sesuai jadwal. 

Namun, setelah video conference dengan pemimpin G-7, Senin (16/3/2020), Shinzo Abe menunjukkan perubaha sikap. Dia menghindar berkomentar tentang waktu pelaksanaan Olimpiade. Ini dinilai sebagai sinyal Jepang mulai menerima kemungkinan Olimpiade ditunda. 

"Saya ingin menggelar Olimpiade dan Paralimpiade dengan sempurna, sebagai bukti bahwa umat manusia akan menaklukkan virus corona baru, dan saya mendapatkan dukungan untuk itu dari para pemimpin G-7," ujar Abe, seperti dilansir The Straits Times, Selasa (17/3/2020). 

Berbagai event olahraga di dunia telah dibatalkan, ditunda, atau digelar tanpa penonton karena pandemi virus corona. Kondisi itu membuat penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 diragukan. Berbagai pihak mempertanyakan apakah aman menggelar event yang melibatkan ribuan atlet, ofisial, dan penonton di tengah kondisi seperti ini. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Usulan Diundur Setahun

Pekan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga sudah meminta agar Olimpiade Tokyo diundur setahun, alias menunggu supaya wabah corona mereda.  

Saat ditanya tentang waktu penyelenggaraan Olimpiade, Abe lagi-lagi memberi jawaban yang sama. Dia enggan memberikan jawaban secara langsung. 

Perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 semula dijadwalkan bergulir pada 24 Juli dan berakhir pada 9 Agustus. Namun, kans menggelar sesuai jadwal tampaknya sulit terealisasi. 

Sumber: The Straight Times

 

 

Video Populer

Foto Populer