Sukses


9 Penyebab Umum Rambut Rontok Secara Berlebihan

Bola.com, Jakarta - Rambut adalah mahkota bagi wanita. Istilah itu menekankan betapa rambut merupakan hal penting bagi wanita. Setiap wanita ingin memiliki berkilau, tebal, dan bebas masalah. Bahkan, tak hanya wanita saja. Kaum pria juga ingin memiliki rambut sehat. 

Setiap wanita pasti menjadi pusing jika harus berhadapan dengan kondisi rambut tak sehat, kusam, bercabang, lepek, berketombe, hingga rontok.

Masalah rambut memang bisa dihadapi siapa saja, terutama rambut rontok.

Di sisi lain, rambut rontok wajar terjadi. Saat keramas, mengeringkan rambut, menyisir rambut, mungkin kamu akan menjumpai atau bahkan telah terbiasa melihat beberapa helai rambutmu jatuh.

Rambut rontok dalam jumlah tertentu, 50-100 helai, dianggap masih wajar. Hal itu karena rambut juga mempunyai siklus, pola pertumbuhan, dan regenerasinya sendiri. 

Namun, jika rambutmu rontok secara berlebihan, tentu hal ini dikatakan tak normal dan harus diatasi.

Pasalnya, kerontakan rambut berlebihan secara terus menerus bisa menyebabkan kebotakan. Pastinya, hal ini akan memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri. Banyak wanita dan wanita menjadi tak nyaman dengan kondisi rambut rontok. 

Sebelum mencari solusi paling tepat, terlebih dulu kamu harus mengetahui penyebab kerontokan rambutmu. Ada berbagai faktor penyebab rambut rontok.

Berikut ini penjelasan beberapa penyebab umu rambut rontok secara berlebihan, seperti dirangkum dari Fimela, Senin (3/8/2020).

2 dari 3 halaman

Penyebab Rambut Rontok

1. Genetika

Rambut rontok karena faktor genetika paling banyak dialami oleh kaum pria, terutama di sepanjang garis rambut. Rambut rontok karena faktor genetika, makin cepat dirawat akan makin baik.

2. Melahirkan

Mungkin banyak perempuaan mengalami rambut rontok berlebihan setelah melahirkan. Jenis rambut rontok di sini dikenal dengan istilah telogen effluvium dan dapat terjadi selama beberapa bulan setelah seorang perempuan melahirkan.

3. Penggunaan kontrasepsi

Mengontrol kelahiran atau menggunakan kontrasepsi juga bisa menyebabkan masalah rambut rontok. Ini juga bentuk lain dari telogen effluvium yang biasanya bersifat sementara.

4. Kekurangan nutrisi

Secara umum, kekurangan zat besi, seng, vitamin B3, dan protein dikaitkan dengan kerontokan rambut. Untuk mengatasi masalah kekurangan gizi seperti ini, disarankan melakukan pembicaraan dengan dokter atau ahlinya.

5. Pemakaian obat

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan masalah rambut rontok yang kronis, terutama obat-obatan untuk mengelola tekanan darah tinggi, kanker, radang sendi, dan depresi. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Psoriasis kulit kepala

Kulit kepala yang meradang atau gatal juga dapat menyebabkan rambut rontok. Ketombe adalah penyebab rambut rontok yang paling mudah diobati dengan produk yang dijual bebas, namun beberapa kondisi lainnya harus dikonsultasikan dengan ahlinya.

3 dari 3 halaman

Penyebab Rambut Rontok

7. Diet

Diet bisa membuat tubuhmu ideal. Namun, diet berlebih juga bisa berpotensi membuat rambut rontok. Hal ini dikarenakan rambut membutuhkan nutrisi.

Rahasia menjadikan rambut tumbuh tebal ialah dengan memberinya jenis nutrisi yang tepat. Jika diet tidak seimbang dan tidak memiliki unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan rambut yang sehat, ada kemungkinan rambut rontok meningkat.

Itulah mengapa, disarankan melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi makananan kaya protein dan asam lemak sehat seperti almond, biji chia, makanan laut, dan minyak kelapa.

8. Stres

Rambut yang tiba-tiba tampak lebih tipis bisa jadi karena ada fase hidup yang menegangkan. Stres memicu kortisol tingkat tinggi yang dapat mengakibatkan tubuh mematikan pertumbuhan rambut demi memaksimalkan fungsi organ lain.

9. Perubahan hormon

Perubahan kadar hormon dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut, seperti hormon seks, hormon metabolik, dan masih banyak lagi. Kerontokan dan penipisan rambut sering dikaitkan dengan kondisi tiroid. Perubahan hormon ini sendiri bisa diakibatkan konsumsi obat dan menstruasi.

 

Disadur dari: Fimela.com (Penulis: Annisa Wulan, Vinsensia Dianawati. Editor: Nabila Mecadinisa, Novi Nadya. Published:22/1/2020,4/6/2020)

Video Populer

Foto Populer